[Review + Giveaway] Novel Remedy

Novel Remedy karya Biondy Alfian

Novel Remedy karya Biondy Alfian

Saya ingin memberi pengakuan pada penulis “Remedy” yaitu Biondy Alfian. Sebelum dia mengenal saya, saya sudah jauh lebih dulu mengenalnya. Dulu, kadang saya bahkan suka stalking rak bukunya di Goodreads, hohoho. Awalnya saya membaca review Biondy di salah satu buku yang saya baca. Review Biondy yang cukup tajam menarik saya untuk membaca review-review-nya yang lain. Jadi ketika membaca namanya di pengumuman pemenang lomba YARN, saya sudah sangat penasaran dengan novel perdananya ini. Saat keinginan membaca buku ini kesampaian, saya sangat excited!

***

Judul: Remedy

Penulis: Biondy Alfian

Penerbit: Ice Cube – Imprint KPG

Tebal: 208 Halaman

Penyunting: Katrine Gabby Kusuma

ISBN: 978-979-91-0818-0

Blurb:

“Lo yang nemuin dompet gue, kan?” tanya Navin.

“Ya,” jawabku.

“Berarti lo sudah–“

“Melihat kedua KTP-mu?” tanyaku. “Sudah.”

Navin menarik napas panjang. Kedua matanya melotot padaku. Rahangnya tampak mengeras.

Ada yang aneh dalam diri Navin, si anak baru itu. Tania tidak sengaja menemukan dompet Navin di tangga sekolah dan melihat di dalamnya ada dua KTP dengan data-data yang sama, hanya berbeda nama. Satunya tertera nama Navin Naftali, satunya tertera nama Budi Sanjaya. Selain itu, ternyata Navin sudah berumur 20 tahun. Apa yang dilakukan seorang pria berusia 20 tahun di SMA? Sebagai seorang murid pula. Tania memutuskan untuk mencari tahu kebenaran tentang identitas ganda Navin. Sementara itu, Navin juga penasaran dengan sosok Tania yang kini mengetahui rahasianya. Karena sepertinya gadis penyendiri itu punya rahasia yang lebih besar darinya.

***

Review

Prolog novel ini berhasil memikat dan mengikat saya sekaligus. Pembaca langsung disuguhi konflik nendang dan memancing keingintahuan. Memang sejak dari blurb ditambah cover-nya yang misterius, Remedy menjanjikan bacaan yang menarik. Kemudian tiga bab awalnya berhasil menyuguhkan kepingan misteri dengan lembut. Saya makin penasaran pada novel yang mengangkat masalah “enggak biasa” ini. Novel-novel depresif begini memang favorit saya.

Bagaimana kalau dia adalah seorang pelarian kriminal yang bersembunyi di sekolah? -Halaman 22-

Sayangnya setelah bab lima ke sana, tempo novelnya jadi terasa melambat. Biondy seperti sangat berhati-hati membuka bilah-bilah petunjuknya. Bahkan saya merasa Biondy malah menebar detail-detail kurang penting. Awalnya saya mengira detail kecil itu akan menjadi petunjuk penting di akhir nanti, tapi rupanya itu hanya pemaparan biasa saja.

Dari segi bahasa, saya menyukai gaya penuturan Biondy yang baku tapi tetap renyah. Dialog-dialognya cukup hidup sehingga membangun chemistry kuat antara kedua tokoh utamanya. Meskipun saya menemukan beberapa dialog yang terlampau kaku. Penggambaran para tokoh-tokohnya pun pas, membuat saya merasa cukup mengenal mereka. Biondy menyebar penjelasan fisik dan karakter tokoh-tokohnya dalam beberapa bab, sehingga pembaca enggak dijejali informasi sekaligus. Selain kedua pemeran utama, tokoh Viki berhasil merebut perhatian saya. Biondy berhasil menciptakan tokoh pendamping yang lovable.

Penggunaan dua sudut pandang orang–POV 1 untuk Tania dan POV 3 untuk Navin–saya rasa sudah tepat. Enggak membingungkan dan enak dibaca. Setting dalam novel ini tergambar jelas, saya bisa membayangkan suasana bahkan dinginnya cuaca dalam cerita. Editan novel ini rapi sekali, saya hanya menemukan satu typo saja. Kerja sama yang baik antara penulis dan penyuntingnya.

Dari luar terdengar suara angin. Suaranya mengingatkan Navin pada sebuah siulan panjang dengan nada yang tinggi. Navin menoleh dan melihat daun di pohon-pohon menunjuk ke satu arah, mengikuti tiupan angin. -Halaman 97-

Pada sepertiga akhir novel, saya kembali menemukan greget konfliknya. Meskipun terbukanya rahasia Navin disampaikan dengan teknik “tell“. Saya sebenarnya menunggu-nunggu Biondy menggambarkan dengan teknik “show” seperti pemaparan masalah Tania, sehingga pembaca akan lebih berempati pada Navin. Pembaca akan merasakan seberapa besar beban yang Navin tanggung. Memang Remedy menggunakan alur maju, hanya bagian prolog saja yang memakai flashback. Bila menggunakan “show” untuk pemaparan masalah Navin, novel Remedy akan lebih kaya dan depresif. Biondy terlalu lama bermain dalam ranah tebak-tebakan dengan pembaca ketimbang menyuguhkan kedalaman konflik kedua tokoh utamanya. Padahal masih banyak bagian yang bisa digali. Apalagi masalah yang diangkat sudah “beda” dari novel remaja umumnya. Bagaimana Tania dan Navin  melewati masa sulit, tentu itu akan menjadi cerita yang menyentuh. Saya rasa novel ini jadi kurang tebal atau justru kurang pemadatan di tengah, dan kurang detail di bagian akhir.

Sejujurnya aku tidak percaya dengan cinta. Cinta membuat seseorang berusaha tampil lebih dari diri sesungguhnya. -Halaman 106-

Terlepas dari kekurangannya, saat membaca Remedy saya merasa diajak berwisata ke masa SMA. Bagian cerita Porseni dan sedikit penyisipan materi pelajaran dalam Remedy menjadi nilai plus karena menjadikan rasa sekolahan dalam novel ini benar-benar hidup. Biondy juga menyampaikan pesan moralnya dengan halus dan enggak menggurui. Quotes-nya juga jleb ^_^ Saya suka pemilihan ending-nya yang realistis. Saya rasa novel ini pantas menjadi salah satu juara lomba YARN.

Setelah beberapa saat cinta itu akan habis. Bahkan sering kedua orang yang tadinya saling mencintai menjadi bosan satu sama lain. -Halaman 106-

Saya percaya, Biondy akan berkembang. Saya menunggu karya-karya Biondy lainnya.

Tan, kasih kesempatan buat diri lo sendiri. Gue yakin, lo juga nggak mau terus hidup seperti ini. -Halaman 189-

***

Giveaway

Giveaway novel Remedy

Giveaway novel Remedy

Mau dapetin novel ini gratis dan bertanda tangan? Yuk, ikutan giveaway-nya. Caranya:

1. Follow twitter penulisnya @biodyalfian

2. Twit-kan info giveaway ini dengan format bebas yang penting memberitahukan giveaway-nya. Pakai tagar #GiveawayRemedy dan mention penulisnya juga saya di @evasrirahayu (kalau kurang karakter bisa dipecah dalam dua twit).

3. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar postingan: Kamu suka masa SMA-mu, enggak? Ceritakan satu pengalaman berkesanmu saat SMA. Cantumkan akun twitter-mu di bawah jawaban ya. (Buat yang masih SMP, pertanyaannya disesuaikan jadi masa SMP ya).

Giveaway ini berlangsung dari tanggal 23 sampai 30 November 2015. Pengumuman satu pemenang tanggal 1 Desember di akun twitter saya @evasrirahayu

64 thoughts on “[Review + Giveaway] Novel Remedy

  1. Terlepas dari asam pahit anyirnya, haha, kisah zaman sekolah tetep paling berbekas manisnya. Ada persahabatan yang nggak bisa diulang kembali bahkan di masa kuliah. Ada satu kenangan pahit, sih. Saat suatu siang ada telepon masuk di rumah, dan itu ngabarin kalau salah satu sohib melakukan percobaan bunuh diri. Di siang bolong aku harus buru-buru ke rumah sakit, ninggalin rumah kosong begitu aja saking paniknya. Pulang-pulang dimarahin gila-gilaan sama orang tua angkat, sampai diusir segala, sampai kudu nangis-nangis minta maaf. Haaah, ya, asamnya udah di masa lalu sih. Tapi itu tetap jadi kenangan yang tetap bisa bikin senyum-senyum sendiri sekarang 🙂

  2. Pengalaman berkesan saat SMA: Naksir guru kimia 😀
    Saat kelas dua, ada guru cowok baru, lumayan enak dipandang sih… 😀 Dan ternyata bukan cuma aku yg suka, tapi beberapa teman cewek juga. Tapi kalau yg lain terang-terangan nunjukin rasa sukanya, aku cuma diam-diam aja :p
    Tapi efek naksir guru itu bermanfaat buat aku. Kimia tuh jadi pelajaran yg menyenangkan begitu diajar dia. Aku yg waktu kelas satu bete banget dengan pelajaran kimia, sekarang malah suka, dan alhasil nilaiku pun selalu bagus 😀

    twitter: @nunaalia

  3. Kamu suka masa SMA-mu, enggak? Ceritakan satu pengalaman berkesanmu saat SMA.
    Suka banget. Kata-kata orang masa SMA itu masa yang paling indah ternyata benar. Disaat masa nya untuk suka-suka an sama lawan jenis. Musuh-musuhan dengan teman karena masalah sepele. Sampai di hukum guru karena bolos sekolah. Yang berkesan dari semua itu aku mendapatkan semua pembelajaran dari semua kesalahan di masa SMA untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa.
    Akun twitter : @tasyaamanda95
    Link share : https://twitter.com/tasyaamanda95/status/668984616875782144

  4. Kamu suka masa SMA-mu, enggak? Ceritakan satu pengalaman berkesanmu saat SMA
    Jawaban:

    Pastinya suka dong. Masa SMA adalah salah satu masa paling indah dalam perjalanan hidupku. Masa SMA, aku bener-bener ngerasain yang namanya arti persahabatan. Kebetulan aku ada di kelas yang semua penghuninya unik dan gokil. Ada yang hobi nyanyi (gak kehitung deh sehari tu dia berapa kali bersenandung ria), ada yang playboy cap kapak, ada yang bener-bener humoris( harusnya dia jadi pelawak, ngakak abis tiap hari dibuat) dan gak ketinggalan dong yang pinter bin jenius ( sumber contekkan kalau kita semua kagak siap PR..hehehe tapi juga kadang doi pelit). Kita sekelas tu kompak banget, sampai-sampai pernah suatu hari waktu pelajaran yang ribet bin ajaib yaitu Fisika, nah gurunya tu lumaya killer dan kalo yang gak siap PR disuruh keluar. Nah, karena sangking kompaknya, hampir sekelas tuh kita gak siap PR dan keluar semua kecuali si jenius (waktu itu dia lagi kumat pelitnya gak kasih contekan) dan 2 orang lainnya. Lah, alahasil baru sebentar kami menikmati udara bebas tanpa Fisika, malah digiring ke Ruang BP. Dapet bonus ceramah deh hehehe…(tindaka buruk. Jangan dicontoh ya adik-adik..hehe..)
    Itu salah satu momen berkesan di SMA. Tapi ada momen yang paling berkesan, yaitu saat suatu pagi yang cerah, aku dapat kabar dari sahabatku bahwa dia uda jadian sama cowok yang udah lama aku taksir bahkan sejak SD (salahku sih gak pernah cerita sama dia kalo aku suka sama cowok itu). Antara sadar dan gak, aku cuma bengong sambil maksain tersenyum pahit untuk nutupin patah hati ini. Wah, itu rasanya bener-bener nano-nano. Bisa dibilang cowok itu cinta pertama aku tapi malah jadian sama sahabat aku. Walaupun sekarang jodoh temenku itu bukan cowok itu sih hehe…

    Bagiku masa SMA itu masa dimana awal semua perasaan. Arti sahabat, kebersamaan, cinta dan sekaligus patah hati. Bisa dibilang rasa yang komplit. Walaupun ada tindakan yang negatif, tapi memurutku itu wajar proses dari masa SMA itu sendiri. Terlepas dari itu, semua kenangan di SMA jadi memori manis tersendiri di hatiku, gak akan lekang oleh waktu. Sampai sekarang kalo ingat masa SMA aku tuh suka senyum-senyum sendiri. Duuuhh….pengen SMA lagiii
    Kangen sama semuanya…..

    Nama:Kiki Suarni
    Twitter: @Kimol12

    Terima kasih 😀

  5. Suka banget! Yg paling berkesan banget ya pas nakutin temen-temen waktu kemah. Waktu Pensi, aku jadi perwakilan grupku untuk tampil. Nah, aku bacain cerita horror buatanku sendiri deh. Pas selesai, mereka pun jadi parno! :v jadi sekalian aja saat waktunya tidur, aku pura-pura jadi hantu :v

  6. Jiah @jiahjava

    Suka2 apalagi pas kena hukuman. Saya tergolong anak baik2, dulu. Dan ternyata melanggar peraturan itu enak hihi. Contoh: Telat, nggak ngerjain PR, Bolos gara2 kecapean pentas teater, dll. untung lulus dan naik kelas hahaha

    typo: @biondyalfian

  7. Bagiku, masa SMA itu adalah masa-masa pembuktian. Masa yang menguras banyak tenaga dan mencoba banyak hal berharga.
    Aku adalah satu-satunya siswa dari SMP yang diterima di SMA ku ini. Maklum SMP di desa, trus nyoba deh tes di sekolah favorit di kota. Bersyukur banget bisa diterima. Meski prestasi gak menonjol banget, tapi juga gak mengecewakan. Selain itu jadi punya banyak teman yang bener-bener baru dikenal.
    Selama 3 tahun itu PP dari rumah-sekolah yang jaraknya 30 menit dan gak kos sama sekali karena gak dibolehin mama. Banyak moment sih yang dilewati. Dalam segala cuaca dan suasana ya tetap semangat ke sekolah. Kehujanan sampai kejebak banjir? Pernah. Ban motor pecah di jalan? Pernah. Terlambat karena ikut pemeriksaan razia jalanan? Pernah.
    Paling greget itu adalah pas moment pelajaran olahraga yang mengharuskan jam 5 pagi udah di lapangan. Kebayang kaan aku berangkat sendiri dari rumah masih gelap banget? Ribetnya bawa pakai ganti dan juga pakai pakaian anti kedinginan yang ekstra selama di jalan. Kalau masuk siang, berangkat 2x deh karena pulang lagi setelah olahraga. Tapi kalau masuk pagi ya terpaksa mandi di WC umum atau numpang mandi di kos/rumah temen. Nggak enaknya sampai sekarang, ngerepotin orang terus!
    Di SMA juga kenalan sama ekstra karya Ilmiah dan sempet jadi juara jadi dapat modal buat nyari kuliah hehee… SMA ya berkesan lah, malah di kala sumpek kuliah rasanya pengin balik lagi ke masa SMA :’)

    @rinicipta

  8. Nama : Ria Monica
    Twitter : @Riamonic23
    Link Share : https://twitter.com/Riamonic23/status/669235435520983041

    Masa2 remaja yang paling indah dan menyenangkan itu ya masa waktu SMA. pokonya momen yg tak terlupakan. banyak kenangan di masa masa itu. pas sma pengenya cepet lulus tapi sekarang udah lulus pengen balik ke masa itu lagi 😦 apalagi temen2ku satu kelas cewek semua, bisa dibayangkan kelas berisiknya kayak apa. apalagi hoby cewek yg suka ngegosip,kalo ada pr akuntansi dan matematika biasanya yg berangkat siang jadi berangkat pagi buat ngerjain pr bareng2 disekolah , makanya sering diomelin guru-guru tapi itu lah masa yg paling seru . masa sma yg paling menyenangkan pas ga ada jam pelajaran karna gurunya ga ada ditambah ga ada tugas pokoknya jam kosong dihabiskan dengan seru-seruan . pernah kita satu kelas nostalgia mainan bola bekel flaskback mainan waktu sd. intinya masa putih abu abu masa paling berkesan 🙂

  9. Nggak suka. 🙂
    Tapi, ini nggak sukanya bukan berarti benci ya. Masa SMA-ku biasa aja. Aku hanya merasa di masa SMA itu tidak ada chance bagiku untuk bisa ‘bersinar’ dari yang lain. Aku masih lebih suka masa-masa SMP dulu. Terlebih saat di SMA aku sering mendapat perlakuan tidak mengenakan dan dipermalukan oleh guru-guruku. 😦

    Pengalaman berkesan ya? Mungkin ini lebih cocok disebut pengalaman ngenes. Tapi kalau sekarang sih tiap diingat lagi malah jadi lucu. 😀

    Dulu waktu masih SMA itu kami (semua kelas) wajib laksain ngaji + tausiyah dulu setelah bel masuk. Tapi gegara ada PR yang susah banget, jadinya kami pada belajar kilat dan nyatet jawaban yang dirasa ‘lebih benar’ meski bel masuk sudah bunyi. Oleh karena itu, kami yang PR-nya belum kelar jadi pada nggak ada yang ngaji.

    Karena tiap kelas dipasang CCTV, guru bisa mantau dari kantor. Gegara dilihatnya kami rata-rata nggak ada yang ngaji dan malah sibuk nulis PR, si guru yang menjabat wakil kesiswaan langsung ngomong galak di toa:

    “Hey kalian! Kelas 12IPA4. Sekarang waktunya ngaji! Nggak ada yang nulis PR di kelas! PR itu di rumah! Ngaji sekarang juga!”

    Kena tegur begitu, kami semua langsung freeze di kelas, saling lirik-lirikan. Tapi bukannya langsung ngaji, kami malah lanjut nulis PR. Soalnya PR itu untuk jam pelajaran pertama dan gurunya killer sangat. Kalau ada yang nggak ngerjain PR, matilah kita semua sekelas.

    Nggak lama dari itu, si guru malah datang ke kelas kami. Jederrrr! Kami diteriakin dan disuruh ke lapangan semuanya. Dihukumlah kami di tengah lapangan yang cuacanya sedang amat terik sambil dihujani ceramah. Ya emang salah kami sih, yang bebal mendahulukan PR daripada ngaji. Udah diteriakin di toa, dilihatin oleh murid kelas melalui jendelanya, disorakin pula. Apalagi oleh murid-murid IPS tuh. Hih! #KZL 😡

    Setelah puas dijemur panas-panasan di lapangan, balik lagi ke kelas, PR pun terbengkalai. Tinggal nunggu nasib ‘dikeramas’ pada babak ke-2 oleh si guru killer. Nggak lama dari itu, guru killer pun datang. Udah niat mau kumpul PR dengan tulisan yang seadanya dan mengikhlaskan nasib kalau semuanya akan disebat pakai rotan. Tapi, ternyata gurunya nggak inget kalau nggak ngasih PR dan lanjut aja ngasih materi. O_o

    Haduh, kalau tau begini mah buat apa juga repot-repot nyalin jawaban sampe ngelewatin ngaji dan tausiyah trus dijemur di lapangan. 😥

    (Twitter: @murniaya)

  10. Masa SMA adalah masa yang sangat menyenangkan bagi saya. Di SMA, saya menemukan surga bernama perpustakaan, tempat saya bisa berkenalan, meminjam dan membaca novel-novel yang sebelumnya hanya jadi khayalan, karena SD dan SMP saya yang berada di pelosok tidak mempunyai perpustakaan (lebih tepatnya, tidak mempunyai koleksi buku nonpelajaran).
    Kesenangan lainnya adalah, saya yang dulunya sangat pemalu, mampu menaklukkan diri untuk bergabung dalam Pramuka, Rohis, bahkan terpilih jadi pengurus OSIS. Ini sungguh hal yang tak dapat saya bayangkan sebelumnya. Tampil di depan teman sekelas aja, dulu merupakan bencana besar. Lah, ini kok terpilih jadi pengurus Pramuka, Rohis, dan OSIS yang harus berhubungan dengan banyak orang di sekolah, baik dengan junior, senior, guru, bahkan pegawai lain di sekolah. Tapi, di situlah saya banyak belajar. 🙂

  11. Tentu saja aku sangat menyukai masa SMA ku. Dari kelas X sampai kelas XII selalu ada cerita menarik yang berkesan sampai sekarang. Terutama tentang Dia. Ya, dia yang jadi sainganku dalam hal pelajaran.
    Sebenarnya aku tak pernah mau menjadi saingannya karena sedari awal aku mengaguminya. Namun dia yang awalnya selalu duduk sebangku denganku menjauh setelah pengambilan rapor semester pertama. Dia iri rankingku lebih tinggi darinya, dia sampai berkata, “Aku akan mengalahkan kamu semester depan.”
    Padahal aku bukan juara pertama di kelas, cuma masuk tiga besar dan dia kelima. Menurutnya aku tak layak masuk tiga besar karena aku tak pernah membuat PR di rumah, selalunya bikin di sekolah atau mencontek sama teman. Tapi dia tidak tahu aku pencontek kreatif. Jawabanku tidak pernah benar-benar persis dengan jawaban mereka, aku lebih suka menggunakan gaya bahasaku sendiri.

    Selama semester kedua dia benar-benar aktif dalam belajar. Aku sih biasa saja, selalu berkonsentrasi saat guru menjelaskan namun tetap tak pernah membuat PR di rumah.

    Sampai akhirnya pengambilan rapor, rankingnya naik. Dari ranking lima menjadi ranking empat. Sayangnya dia makin membenciku karena aku tetap masuk tiga besar. Apa salahku?

    Aku tak meminta juara ini. Kalau bisa akanku tukar juara ini dengan kedekatan kita kembali.

    Twitter : @aisyah_fucu

  12. Tentu saja aku sangat menyukai masa SMA ku.
    Dari kelas X sampai kelas XII selalu ada cerita menarik yang berkesan sampai sekarang. Terutama tentang Dia. Ya, dia yang jadi sainganku dalam hal pelajaran.
    Sebenarnya aku tak pernah mau menjadi saingannya karena sedari awal aku mengaguminya. Namun dia yang awalnya selalu duduk sebangku denganku menjauh setelah pengambilan rapor semester pertama. Dia iri rankingku lebih tinggi darinya, dia sampai berkata, “Aku akan mengalahkan kamu semester depan.”
    Padahal aku bukan juara pertama di kelas, cuma masuk tiga besar dan dia kelima. Menurutnya aku tak layak masuk tiga besar karena aku tak pernah membuat PR di rumah, selalunya bikin di sekolah atau mencontek sama teman. Tapi dia tidak tahu aku pencontek kreatif. Jawabanku tidak pernah benar-benar persis dengan jawaban mereka, aku lebih suka menggunakan gaya bahasaku sendiri.

    Selama semester kedua dia benar-benar aktif dalam belajar. Aku sih biasa saja, selalu berkonsentrasi saat guru menjelaskan namun tetap tak pernah membuat PR di rumah.

    Sampai akhirnya pengambilan rapor, rankingnya naik. Dari ranking lima menjadi ranking empat. Sayangnya dia makin membenciku karena aku tetap masuk tiga besar. Apa salahku?

    Aku tak meminta juara ini. Kalau bisa akanku tukar juara ini dengan kedekatan kita kembali.

    Twitter : @aisyah_fucu

  13. Suka.
    Saya tinggal di kota yang sekolahnya terpilih menjadi salah satu sekolah yang ada ekskul angklungnya (Hanya ada 3 sekolah, yang aktif ekskul angklungnya hanya 2 sekolah). Bangga banget rasanya bisa gabung di ekskul angklung, senin-sabtu selalu latihan, walaupun capek sehabis pulang sekolah, tapi semuanya terbayar saat bisa tampil di panggung buat ngisi acara perpisahan sekolah. 🙂

  14. masa smk ku cukup berkesan karena peraturan sekolah yang unik.pertama,saat kelas 2 semua murid kelas 1-3 harus masuk pagi jadi kelas tidak cukup.alhasil kami seperti pengungsian.tidak ada kelas tetap setiap bel tanda pergantian pelajaran,kami buru” pindah ruangan.mulai dari ruang mengetik,lab akuntansi,lab bahasa inggris,perpustakaan,mushola sekolah.asyik juga berpindah ruangan & harus gesit biar dapat tempat duduk yg diinginkan.kedua,saat kelas tiga sebulan sebelum ujian nasional.1 kelas berisi 40 murid & dicampur semua jurusan.akuntansi 15,sekretaris15,penjualan 10 jadi banyak dapat teman baru.ketiga,saat sekolah mengadakan pemeriksaan.Komik diumpatin diWC,diharuskan memakai konde & lupa pakai konde.dari lantai 3 teman melempar kondenya & kupakai.akhirnya tidak dapat poin.Kebersamaan,keakraban sungguh terasa.

  15. Suka sekaligus nggak. Karena di masa-masa ini (Ya biasalah ABG-ABG LABIL), Gua ngalamin “friendzone” yang luarbiasa bikin nyesek, dihadapkan dengan dua pilihan sulit, milih mendam perasaan dan tetap jadi sahabat atau nembak si doi dengan resiko nggak diterima. –Masa-masa sulit (LEBAY :D) ini Gua alami sekitar tahun 2013 saat kelas XI MA.– Dan dengan berbagai pertimbangan akhirnya Gua lebih milih mendam perasaan meskipun perih banget. Tapi demi persahabatan Gua bakal lakuin apapun termasuk jadi mak comblang buat cintanya dia. Karena Gua pikir sahabat sejati susah banget nemuinnya. Ya walaupun akhirnya nanti kita bakal milih jalan masing-masing untuk kehidupan kedepan. Setidaknya, Gua bakalan lega liat dia bahagia bersama pasangan yang dicintainya.

    Gua ngerasain banget gimana sakitnya kejebak di jaring laba-laba freindzone ini. Gua nggak bisa ngapa-ngapain, pengen keluar dari zona tersebut nggak tega liat dia. Ya tiap hari ngedengerin curhatan dia tentang pacarnya. Dan parahnya, tuh pacar juga temen akrab Gua. Gua jadi serba salah. Gua cuma bisa mendam perasaan tanpa mampu mengungkapkan. Mungkin akan banyak orang bilang Gua cemen, nggak gentle atau apalah. Ya terserah. Yg pasti Gua atas nama persahabatan lebih milih mengalah demi kebahagiannya dia. Gua juga sering mikir. Kalo misalnya Gua nembak dia, terus diterima dan jadian. Gua nggak bisa mastiin hubungan kita bakal baik-baik saja. Gua terlalu takut untuk itu. Kalo misalnya nanti cekcok dan udahan. Gua nggak yakin kita bisa sahabatan lagi kayak diawal. Sulit memang. Sahabat jadi cinta, mungkin saja terjadi. Tapi kalo cinta jadi sahabat, menurut Gua nggak bakalan. Walaupun bener bisa. Pasti ada yang sedikit berbeda dari kebanyakan.

    Kenapa malah “Freindzone” yang Gua jadiin pengalaman berkesan? Ya karena pengalaman berkesan nggak harus identik dengan kebahagiaan ‘kan? Dan dari friendzone Gua bisa tahu, ternyata jatuh cinta harus siap dengan dua kemungkinan; dicintai atau cukup mencintai saja tanpa balasan dari pihak yang dicintai (bertepuk sebelah tangan). Gua juga makin bijak dalam menjejak kehidupan, dan dari itu Gua sering merenung jika gagal dalam melakukan sesuatu, pasti ada sesuatu yang lebih baik yang dipersiapkan buat Gua setelahnya. Meskipun belum ada pengganti sih untuk friendzone-an Gua inih. Hihi XD. So, Be Positive Thinking!

    [Twitter: @DiddySyaputra]

    Terima kasih!

  16. Kamu suka masa SMA-mu, enggak? Ceritakan satu pengalaman berkesanmu saat SMA.
    —–
    Suka dong, suka banget malahan. Karena di sma banyak mengalami macam-macam rasa kehidupan, mulai dari manis asam asin, ramai rasanya. *EH
    —–
    Kalau membicarakan soal pengalaman yang berkesan, mumpung sekarang lagi musim hujan tugas sama ulangan detik-detik menjelang UAS *curhat. Jadi mau berbagi pengalaman antara aku, dia dan hujan. (gak nyambung sama yang tadi ya? sudahlah lupakan)
    Ehm… Jadi ceritanya aku suka sama bakso, eh maksudnya suka sama dia (kakak kelas cowok yang pendiem dan kadang aneh tingkahnya) Awal sukanya itu saat kami berdua pulang bareng. Hari itu cuaca sedang tidak mendukung alias hujan. Saat menyebrang jalan, hujan membesar dan aku memilih untuk berlari mencari tempat persembunyian, eh maksudnya tempat berteduh (fotocopyan). Nah, saat tiba di fotocopyan, dia pun ikut berteduh juga. Dan yang membuat waper itu saat aku mengetahui kalau dia memakai jaket warna merah yang sama denganku. Ah waper sekali saat itu. Dan mungkin karena kebanyakan baca novel fiksi jadi mikir yang nggak-nggak. Saat itu aku berpikir bin mengkhayal “Kita udah kaya couple-an, berteduh saat hujan dan memakai jaket yang sama”…
    Beberapa menit kemudian, hujan reda. Dia mengajakku untuk pulang naik angkot (karena kami satu jurusan) Tapi saat berjalan beberapa langkah, hujan besar lagi (please deh hujan, jangan mempermainkan aku) Jadinya kami terpaksa harus berteduh lagi. Terus ya, saat berteduh itu dia bilang gini “Sebaiknya kamu tunggu saja di sini, hujannya besar lagi.” Terus ya, beberapa menit kemudian hujan reda. Kami berjalan lagi *walau jalannya kaya musuhan, yang satu di depan yang satu di belakang. Biasanya kalau di film-film ini adegan yang romance, dimana tokoh laki-laki akan memegang tangan tokoh perempuan terus diajak berlari di bawah hujan* … Terus ya, hujannya mulai besar lagi dan kami berteduh lagi. Kebayangkan dipermainkan sama ‘hujan’… Endingnya pas kami sudah tiba dipemberhentian angkot dan angkot muncul… Singkat cerita, itulah hal yang berkesan menurutku dan saat ini aku masih waper sama kejadian itu. Dan, jadi suka… Pokoknya itu hal yang berkesan saat SMA, mungkin nanti akan muncul lagi kesan-kesan yang lebih berkesan dari ini. Semoga.

  17. Kamu suka masa SMA-mu, enggak? Ceritakan satu pengalaman berkesanmu saat SMA.
    —–
    Suka dong, suka banget malahan. Karena di sma banyak mengalami macam-macam rasa kehidupan, mulai dari manis asam asin, ramai rasanya. *EH
    —–
    Kalau membicarakan soal pengalaman yang berkesan, mumpung sekarang lagi musim hujan tugas sama ulangan detik-detik menjelang UAS *curhat. Jadi mau berbagi pengalaman antara aku, dia dan hujan. (gak nyambung sama yang tadi ya? sudahlah lupakan)
    Ehm… Jadi ceritanya aku suka sama bakso, eh maksudnya suka sama dia (kakak kelas cowok yang pendiem dan kadang aneh tingkahnya) Awal sukanya itu saat kami berdua pulang bareng. Hari itu cuaca sedang tidak mendukung alias hujan. Saat menyebrang jalan, hujan membesar dan aku memilih untuk berlari mencari tempat persembunyian, eh maksudnya tempat berteduh (fotocopyan). Nah, saat tiba di fotocopyan, dia pun ikut berteduh juga. Dan yang membuat waper itu saat aku mengetahui kalau dia memakai jaket warna merah yang sama denganku. Ah waper sekali saat itu. Dan mungkin karena kebanyakan baca novel fiksi jadi mikir yang nggak-nggak. Saat itu aku berpikir bin mengkhayal “Kita udah kaya couple-an, berteduh saat hujan dan memakai jaket yang sama”…
    Beberapa menit kemudian, hujan reda. Dia mengajakku untuk pulang naik angkot (karena kami satu jurusan) Tapi saat berjalan beberapa langkah, hujan besar lagi (please deh hujan, jangan mempermainkan aku) Jadinya kami terpaksa harus berteduh lagi. Terus ya, saat berteduh itu dia bilang gini “Sebaiknya kamu tunggu saja di sini, hujannya besar lagi.” Terus ya, beberapa menit kemudian hujan reda. Kami berjalan lagi *walau jalannya kaya musuhan, yang satu di depan yang satu di belakang. Biasanya kalau di film-film ini adegan yang romance, dimana tokoh laki-laki akan memegang tangan tokoh perempuan terus diajak berlari di bawah hujan* … Terus ya, hujannya mulai besar lagi dan kami berteduh lagi. Kebayangkan dipermainkan sama ‘hujan’… Endingnya pas kami sudah tiba dipemberhentian angkot dan angkot muncul… Singkat cerita, itulah hal yang berkesan menurutku dan saat ini aku masih waper sama kejadian itu. Dan, jadi suka… Pokoknya itu hal yang berkesan saat SMA, mungkin nanti akan muncul lagi kesan-kesan yang lebih berkesan dari ini. Semoga.

    twitter @fujasagita_45

  18. Baru masuk SMA 1 tahun setengah ini sih, sekarang duduk di kelas sebelas. Pengalaman berkesan itu waktu acara kemah pelantikan bantara sama teman-teman sekelas. Inget waktu malem-malem kita nampilin monel di depan para peserta kelas lain. Kita ini semacam tampil asal-asalan karena persiapanpun mendadak banget, cuma dua jam latian drama tentang penjajahan Belanda. Tapi konsepnya sendiri sih unik karena jenisnya drama bayangan (kita main di balik layar putih, jadi yang keliatan ya cuma bayangan) Penampilannya pun bisa dibilang ‘gak banget’ karena waktu itu kita tampil terakhiran, api unggunnya nyalanya ya jelas ngga dahsyat-dahsyat amat alhasil yang muncul bayangan samar. Udah gitu peserta lain cuma bengong, gak ngerti kita nampilin apaan :’3 Dewan pendamping pun kayanya juga udah kecewa berat karena waktu malam sebelumnya, paduan suarapun hancur :’) Gak ada harapan deh pokoknya.

    Yaaakkk, tapi gak nyangka itu waktu pengumuman. Kelas kita malah dapet Juara I Monel. Semuanya pun melongo, gak ada yang tepuk tangan, termasuk kita sendiri. Ujungnya kita cuma bisa nyengir. Yak, mungkin itu yang namanya “The Power of Kepepet.” XD

    Twitter : @ritzkyy99

  19. Masa sekolah itu pasti masa-masa yang paling gk bisa dilupain. Meskipun kadang ada kenangan yang jelek-jelek pun pasti gk bisa gitu aja terlupakan.

    Kalau aku sendiri kenangan yang paling gk bisa aku lupain waktu aku kelas 2 SMP.

    Jadi sekolahku itu ngadain camp pramuka. Maklum sekolahku gk pernah ada namanya pramuka soalnya nasional + atau apalah itu namanya. Jadi ketepatan angkatanku dapet pramuka. Kita udah pada seneng kan mau pramuka. Kita ngomongin itu terus2an.

    Akhirnya camp pramuka mulai dan ternyata gk seseru yang kami bayangkan, so ya.. Akhirnya hari kedua camp datang. Kita disuruh pakek baju pramuka, nah baju pramukaku itu aku jemur, waktu aku lihat… Ada tai burungnya ewww. Akhirnya mau gk mau tetep aku pakek meskipun bekas tainya keliatan banget. Diketawain temen, gebetan dan semuanya. Malu banget ((ewww))

    Terus akhirnya siap” buat penutupan. Baju kotor dll sudah masuk semua, lengkap. Akhirnya sampe rumah aku langsung tidur. Beberapa hari kemudian aku nyariin baju sama celana yang aku pakek buat camp pramuka, hilang sodara-sodara. Aku udah panik banget itu, akhirnya aku tetep bilang ke mama kalau hilang ((sambil harap-harap cemas gk diomeli)) dan akhirnya diomeli.

    Aku tanya temen-temenku ada yang tau atau enggak bajuku kemana, tapi mereka bilang enggak tau. Terus ada yang bilang kalo bajunya dibuang sama guru. OH MAI PIZZA YANG ENAK SEKALI itu padahal bajunya bagus semua, baru beli lagi.

    Ahh tapi akhirnya aku hanya bisa merelakan bajuku pergi :’) Semoga bajunya ditemuin sama orang terus bisa mereka pakek ya, masih layak pakek kok hehehe.

    >>>>>> @angeliaaw249 <<<<<<
    link share: https://twitter.com/angeliaaw249/status/670494900509540352

  20. Sebenernya ini bukan pengalaman berkesan sih, tapi lebih bisa di bilang kalau ini pengalaman yg sulit di lupain. Hehe
    Wktu dulu msh SMA q punya sahabat yg udh shbtn sama q dri SD. Sebut aja dia Miss “X”. Pada saat itu q punya pcr sebut aja dia Mr. “Y”. Q sama Mr. “Y” udh lumayan lama pcrn. Di saat itu tanpa q ketahui kalau sebenernya pcrq sama sahabatq ini secara diam2 jalan di belakangq. Yah wlpun itu cuma 1 kali ttp aja mereka pergi berdua tanpa sepengetahuannq. Saat q mengetahui itu q bertanya sama shbtq ini dan dia bercerita kalau dia diajak pergi dengan pcrq dan mereka perginya rame2. Dan ketika q brtny sama pcrq tiba2 dy blng klo dy itu slma ini suka sm shbtq, dan saat q bertnya kenapa dia pcrn sama q jawabnnya adalh karna dia ingin selalu dekat dengan shtq dan sejak saat itu q putus dengan dia. Dan persahabatanq dan miss “x” akhirnya menjadi renggang dan tak pernah ada komunikasi lagi di antara kami,

    Yah wlpun hny karna cowok persahabatan kami akhirx seperti ini, tpi inilah ketidakdewasaan kami saat menghadapi saat itu, dan ini merupakan pengalaman yg sangat sulit q lupakan,. Semoga q beruntung,

  21. Semua orang pasti menyukai masa SNA beserta pengalaman berkesannya. Dan pengalaman berkesan waktu SMA, tentu nggak jauh-jauh sama yang namanya cinta. Entah, sepertinya jatuh cinta di jaman SMA itu adalah sebuah kutukan dari nenek moyang yang turun temurun. Haha. Dan begitu pula dengan ku. Jadi saat itu aku baru saja mengenakan seragam putih abu-abu itu. Karena jarak rumahku dan sekolah itu jauh maka aku berangkat dan pulang dengan menaiki bus. Lalu tentu saja untuk pertama kalinya aku melihatnya di bus. Yap, klasik memang, tapi bagiku itu asik. Setelah mencari-cari tahu, ternyata dia beda sekolah denganku tapi tetap satu angkatan, kupikir tak apalah. Selama masih bisa berangkat dan pulang dengan bus yang sama itu cukup bagiku. Beberapa minggu berlalu dengan aku yang masih suka mencuri-curi pandang padanya. Dan tiba-tiba saja, ada sebuah akun facebook yang mengirimkan pesan padaku. Iyaa, ternyata dia. Senangnya, ternyata dia juga menanyakan, apakah aku adalah gadis yang biasa di bus itu. Oooh, senang, ternyata dia juga memperhatikanku. Oh Tuhan aku bahagia. Obrolan kami tetap berlanjut sampai dia akhirnya berani meminta nomor hp ku. Jadi kita bisa lebih sering bertukar pesan tanpa harus membuka facebook.

    Setelah mengenalnya, kupikir dia anak yang baik, walaupun cukup pendiam, tapi kalau sudah merasakan feelnya saat ia berbicara, itu membuatku menyukainya, maka akulah yang lebih aktif untuk memancing dia agar ia memulai bercerita. Topiknya simple, hanya sebuah film, dari film action sampai misteri.

    Setiap berangkat dan pulang kita pasti duduk bersebelahan, sekedar bercerita tentang kejadian di sekolah atau tentang film. Kita juga sering bertukar film yang kita tonton. Aku merasa nyaman dengannya, dan kupikir dia juga begitu, walaupun kita tak memproklamasikannya. Tapi itu hanya berlangsung selama satu tahun. Pada tahun kedua kita sudah jarang sekali untuk bersama di bus. Entah dia yang kesiangan atau dia yang pulang lebih lambat. Yang pasti intensitas kita bertemu dan bertukar pesan semakin berkurang.

    Sampai akhirnya benar-benar lepas kontak. Aku sering kali melihat-lihat akun fb nya dan rasanya dia baik-baik saja. Atau mungkin aku yang punya salah? Aku bingung waktu itu. Pada tahun ketiga, dia mulai mengontakku lagi. Terjadi kesalahpahaman saat itu, katanya aku terlalu cuek. Mungkin dia benar tentang aku yang terlalu cuek, karena aku ingin dia yang memulainya lebih dulu, bukan selalu aku. Saat itu antara aku dan dia sudah tak terjalin apa-apa lagi. Sampai 1 bulan kemudian, aku mengetahui dia sudah berpacaran dengan orang lain.

    Yap, mungkin kita memang tak ditakdirkan untuk saling memiliki, kita hanya ditakdirkan untuk saling mengenal, saling berbagi dan belajar. Tapi kemudian aku mengetahuinya bahwa dia juga menyukaiku juga, walaupun itu sudah terlambat setidaknya perasaanku dulu itu memang terbalas. Dan itu cukup bagiku. Karena saat itu kita masih muda, dan belum terlalu mengenal cinta. Semoga kita selalu bahagia dengan jalan yang berbeda.

    Twitter : @specialfi17

  22. Siapa sih yang nggak suka masa-masa SMA beserta pengalamannya. Pengalaman berkesan waktu SMA, tentu nggak jauh-jauh sama yang namanya cinta. Entah, sepertinya jatuh cinta di jaman SMA itu adalah sebuah kutukan dari nenek moyang yang turun temurun. Haha. Dan begitu pula dengan ku. Jadi saat itu aku baru saja mengenakan seragam putih abu-abu itu. Karena jarak rumahku dan sekolah itu jauh maka aku berangkat dan pulang dengan menaiki bus. Lalu tentu saja untuk pertama kalinya aku melihatnya di bus.

    Yap, klasik memang, tapi bagiku itu asik. Setelah mencari-cari tahu, ternyata dia beda sekolah denganku tapi tetap satu angkatan, kupikir tak apalah. Selama masih bisa berangkat dan pulang dengan bus yang sama itu cukup bagiku. Beberapa minggu berlalu dengan aku yang masih suka mencuri-curi pandang padanya. Dan tiba-tiba saja, ada sebuah akun facebook yang mengirimkan pesan padaku. Iyaa, ternyata dia. Senangnya, ternyata dia juga menanyakan, apakah aku adalah gadis yang biasa di bus itu. Oooh, senang, ternyata dia juga memperhatikanku. Oh Tuhan aku bahagia. Obrolan kami tetap berlanjut sampai dia akhirnya berani meminta nomor hp ku. Jadi kita bisa lebih sering bertukar pesan tanpa harus membuka facebook.

    Setelah mengenalnya, kupikir dia anak yang baik, walaupun cukup pendiam, tapi kalau sudah merasakan feelnya saat ia berbicara, itu membuatku menyukainya, maka akulah yang lebih aktif untuk memancing dia agar ia memulai bercerita. Topiknya simple, hanya sebuah film, dari film action sampai misteri.

    Setiap berangkat dan pulang kita pasti duduk bersebelahan, sekedar bercerita tentang kejadian di sekolah atau tentang film. Kita juga sering bertukar film yang kita tonton. Aku merasa nyaman dengannya, dan kupikir dia juga begitu, walaupun kita tak memproklamasikannya. Tapi itu hanya berlangsung selama satu tahun. Pada tahun kedua kita sudah jarang sekali untuk bersama di bus. Entah dia yang kesiangan atau dia yang pulang lebih lambat.Yang pasti intensitas kita bertemu dan bertukar pesan semakin berkurang. Sampai akhirnya benar-benar lepas kontak. Aku sering kali melihat-lihat akun fb nya dan rasanya dia baik-baik saja. Atau mungkin aku yang punya salah? Aku bingung waktu itu.

    Pada tahun ketiga, dia mulai mengontakku lagi. Terjadi kesalahpahaman saat itu, katanya aku terlalu cuek. Mungkin dia benar tentang aku yang terlalu cuek, karena aku ingin dia yang memulainya lebih dulu bukan selalu aku. Saat itu antara aku dan dia sudah tak terjalin apa-apa lagi. Sampai 1 bulan kemudian, aku mengetahui dia sudah berpacaran dengan orang lain. Yap, mungkin kita memang tak ditakdirkan untuk saling memiliki, kita hanya ditakdirkan untuk saling mengenal, saling berbagi dan belajar. Tapi kemudian aku mengetahuinya bahwa dia juga menyukaiku juga, walaupun itu sudah terlambat setidaknya perasaanku dulu itu memang terbalas.
    Dan itu cukup bagiku. Karena saat itu kita masih muda, dan belum terlalu mengenal cinta. Semoga kita selalu bahagia dengan jalan yang berbeda.

    Maaf ya panjang banget, terlalu kebawa suasana. Hehe
    Twitter : @specialfi17

  23. Penglaman manis semasa SMA?
    Sebenarnya baru sekitar dua minggu yang lalu sih. Ceritanya aku dan temen2 yang lain ngadain makan bareng (sekitar 7 orang). Waktu itu kita beli ikan gurame dulu buat dibakar. Setelah beli, kita pergi ke rumah salah satu temen buat masak ikan itu dan makan bareng disana juga. Kita masak semuanya sendiri, mulai dari nasi, ikan dan sambelnya. Kita bersihin ikannya bareng, aku cowok yang gak biasa bersihin ikan sesekali mual tiap nyium bau tanganku sendiri. Amisss banget. Selesai itu kita bakar ikan rame2 sambil dengerin radio. Waktu itu kita emang seneng banget dengerin iklan radio. Sering dibuat bahan tertawaan soalnya, hehe.
    Setelah semua matang, ikan gurame tadi diletakkan di atas daun pisang yang udah dibersihin. Udah… kita makan bareng2 deh, hehe. So funny rasanya kumpul bareng temen2 gitu.
    .
    Selain itu, aku juga punya pengalaman berkesan lain. Aku kan anaknua suka jail. Nah tak jarang beberapa pengalaman berkesanku ini timbul dari sikap jailku ini. Pernah satu masa, aku punya temen namanya Cindy. Aku suka banget ngerjain dia, mulai dari sembunyiin sepatunya, bukunya dan yang lebih parah sekaligus bikin aku ngakak adalah ini….. Waktu itu istirahat terakhir, Cindy pergi kantin dan cuma ada anak cowo di kelas. Melihat ada anak ayam lewat di depan kelas, pikiran jailku muncul. Aku berniat memasukkan anak ayam itu ke tas Cindy. Dg hati2 aku masukkan anak ayam itu ke tas Cindy, aku buka dikit tasnya biar tu ayam bisa napas. Dan, terakhir yang aku lakukan adalah nunggu Cindy balik ke kelas. Aku sempat menahan tawa saat melihat ia masuk kelas. Dan tiba2 saat Cindy udah duduk di bangku, entah kenapa anak ayam itu keluar sendiri (mungkin kaget) Sontak, Cindy yang melihat hal itu langsung teriak dan kaget. Sementara aku dan temen2 cowo yang lain tertawa ngakakk banget. Hahahah puas rasanya ngerjain tu anak. Yah.. meskipun aku tau perbuatanku itu salah, tapi.. ya gitulahh.. Selalu ada cara yang dilakukan untuk mendapat kesenangan yang berkesan. Namun, kejahilanku itu semata hanya untuk mengundang tawa temen2 yg lain aja. Gak ada maksud sebenarnya buat ngeremehin Cindy :D. Maafkan aku cindyyy, hehe. Tapi yang aku sedihin, smenjak naik kelas 11, aku pisah kelas sama Cindy. Padahal asyik sebenarnya sekelas ama dia. Anaknya ceria dan bersahabat. Punya temen seperti Cindy itu berkesan..
    .
    .
    @Bintang_Ach

  24. Masa SMA? Baru aja aku mulai nih, selama ini ada banyak hal yang nggak aku sukai (mungkin butuh adaptasi), tapi ada banyak hal yang aku sukai juga. Butuh waktu untuk mengatakan apa aku suka dengan masa ini. Namun dari dulu SMP aku selalu nunggu masa sekolah terakhir ini.

    Jadi karena aku masih newbie, aku bakal nyeritain pengalaman berkesan akhir-akhir ini.

    Bulan lalu aku dan anak-anak seangkatan ada fieldtrip ke Jogja. Antara lokasi dengan perjalanan, kami banyak menghabiskan waktu di perjalanan. Seru-seruan buat ngusir kebosanan. Kami berkaraoke dangdut ria di perjalanan, selfie dengan smartphone tercanggih milik salah satu teman, berbagi dan berebut makanan, saling menggoda jika ada teman yang tidur.

    Sore hari menuju objek ketiga, teman-temanku yang cowok menertawai para pengendara yang melintas di samping bus kami.
    Seorang bapak-bapak dengan motornya berhenti tepat di sisi kiri bus kami, temanku yang matanya iseng melihat hal lucu langsung memanggil teman-teman yang lain.
    “Liatin tuh, kumisnya kayak uler keket.” sontak teman-temanku tertawa terbahak-bahak setelah ngeh terhadap objek yang ada di kiri bawah kami. Semua mata langsung menatap bapak-bapak itu. Emang bisa dibilang itu kolik* (*salah tuliskah?) tapi memang gitu sikap teman-temanku, nggak punya malu.
    Setelah lampu hijau, bapak-bapak itu melajukan motornya, kami mencari objek guyonan lain.

    Aku dan beberapa teman yang duduk di kursi paling belakang ternyata memiliki permainan sendiri. Berebut tempat tepat di depan jendela pintu yang bisa dibuka. Disitu kami berlomba-lomba agar mendapatkan udara dari luar (Jogja selalu panas walau bus sudah berAC). Di depan pintu itu pula kami jiga ikut-ikutan mengolok-olok pengguna jalan yang kami rasa menarik.

    Kelakuan kami membuat para tukang ojek yang berkumpul di pos mereka menertawakan kami se-bus. Kami malah semakin senang lalu melambaikan tangan kearah mereka sambil teriak nggak jelas.

    Malam harinya, kami disko dalam bus. Lagu eenie meenie dan senter yang di buat semirip mungkin dengan lampu diskotik membuat kami sedikit kehilangan kontrol. Sampai-sampai aku merasa kalau bus ini berguncang, untung sang sopir tidak kehilangan kendali dan untuk guru-guru pembimbing kami memahami kami.

    Jadilah hari itu adalah Kamis terpanjang, termelelahkan, dan terseru. Sepertinya itu kenangan terkompak kami sekelas.

    Btw, panjang banget ceritaku(?) maafkanlah kak, semoga cerita ini bermanfaat. Terimakasih kesempatan dan GAnya.

    Twitter: @p_ambangsari

  25. Dibilang suka, tetapi masam-masamnya masa lalu terus saja terbayang. Dibilang tidak suka, tetapi tidak semuanya terasa kelam. Jadi… pendapatku tentang masa SMA-ku ada di tengah-tengah itu deh jawabannya 😀

    Hal yang berkesan sekaligus menyenangkan adalah ketika kelas kami menang lomba yel-yel di acara 17-an. Padahal dandanan kelas kami yang paling compang-camping kayak orang gembel. Baju kaos dirobek-robekin, pakai sarung kayak maling, muka dipoletin arang hitam, pakai sendal jepit kayak mau nyuci ke sungai, dan nggak lupa kelentongan biar makin ramai membahana. Tapi sambil pake kacamata hitam kayak gembel mau gaul nggak kesampaian XD

    Kami mencoba berani tampil beda sendiri dari kelas lain. Meski lirik di yel-yel kami nggak sebagus anak kelas sebelah, ternyata dandanan kami jadi nilai tambah dan akhirnya kelas kami bisa juara! 🙂

    @chynrm

  26. Sukaaaaa banget masa SMA, masa terakhir sekolah. Ketika rasa bangga muncul karena bisa pakai seragam putih abu.abu yg selalu diimpi.impikan dari kecil. Merasa udah paling dewasa padahal masih anak SMA biasa.
    3 tahun bareng terus sama 40 anak dengan muka, nama, dan kelamin yg itu.itu aja , dlm artian tetep bareng dan gak ada metode acak kelas jadi bener.bener berasa kayak lagi berada dirumah kedua saat disekolah. Dateng, belajar, main.main,kumpul bareng, saling mengejek apalagi nama org tua, njailin guru, naksir kakak kelas, dll.

    Paling mengesankan tuh waktu kelas 12 dong, merasa kelas paling atas sendiri jadi bisa bebas bgt hehe. 3 hari nyiapin pameran antar kelas begadang disekolah sampe malem, trus habis pameran 1 kelas kompak bolos, akhirnya dihukum bareng.bareng,,, KOMPAK
    Masa kelas 12 akhir tuh adalah masa yg paliiiiiiing paliiiiing mengesankan di SMA, kayak mimpi aja gitu 3 tahun barengan, ketawa, remidi, kompak ngatur acara pameran antar kelas. Tiba-tiba setelah Ujian Nasional KITA HARUS PISAH.

    1bulan menjelang UN itu paling bikin baper, waktu jam kosong kita nyanyi bareng lagunya Sheila on 7 yg Kisah Klasik Untuk Masa Depan sambil diiringi gitar oleh salah satu siswa.
    “Sampai jumpa kawanku, semoga kita selalu, menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan”
    Sumpah itu bikin nangiiiissss bombay bgt kak, semua ceweknya nangis sambil gantian pelukan trus bilang “Walaupun kita gak sama.sama lagi jangan sombong ya, jangan putus komunikasi, medsosnya tetep aktif kalau ganti nomer kabarin lhooo” Trus cowok.cowok pada nenangin sambil bilang “Pokoknya jgn sombong ya teman, trus buat kalian para cewek kalau udah sukses ketemu temen dijalan jgn diem aja sambil kipas2 kepanasan ntar tak cium baru tau rasa” hahahaa bener.bener gila.

    Mau ujian niatnya belajar bareng dirumahku, ehh malah nonton Breaking down part 2 gak jadi belajar bareng tapi nonton bareng hahaha.

    Begitu pengumuman kelulusan semua pada nangis haru soalnya berhasil lulus 100%, ini yg paling keren moment coret.coret seragam SMA, itu seruuuuuu bangeettt semprot pilok sana.sini, tebar tanda tangan. Trus diakhiri sesi foto bareng. Foto yg diambil disaat HP China menguasai pasaran di Indonesia dan sebelum hp android berjaya. 2012 tuh tahunnya HP China segala merek, dari merk A,B,C padahal tetep aja sama HP China , yg ketika ada pesan masuk getarannya bikin kaget kalau HPnya ditaro di kolong meja hehehe 🙂 .

    Sampai sekarang kalo liat seragam SMA ku yg penuh warna dan coretan tuh suka baper. Seragam yg menjadi saksi bisu 3 tahun masa SMA suka, duka, tawa bareng. Kalau liat foto kelulusan yg menampilkan 40 siswa siswi yg lagi ketawa lebar sambil badan penuh coretan juga bikin baper maksimaaaalll… aaaaa pengen SMA lagiiiii 😦

    Kangeeeeenn TN2 kangeennn Gembeeelllll (Gerombolan Manajemen Bisnis Loro) ….

    Akun Twitter @RizAnNie88

  27. Tentu saja aku suka banget dengan masa-masa SMAku.
    Banyak yang bilang bahwa masa-masa SMA itu merupakan masa yang paling menyenangkan,
    dan aku setuju dengan hal itu.
    Salah satu pengalaman berkesan bagiku ketika SMA adalah saat aku diminta mengikuti lomba pidato berbahasa Inggris.
    Bisa dibilang ketika sekolah dulu, aku merupakan salah satu murid yang jago dalam pelajaran bahasa Inggris.
    Karena itulah, pihak sekolah lalu memintaku untuk ikut serta dalam lomba pidato berbahasa Inggris.
    Aku sih terus terang tidak masalah dengan bahasa Inggrisnya, namun aku bermasalah dalam hal pidatonya.
    Aku itu orang yang pemalu dan bisa dibilang tidak terlalu percaya diri jika disuruh tampil/berbicara di depan umum.
    Di depan kelas saja aku sering gugup dan mengeluarkan keringat dingin, apalagi ini disuruh pidato di depan banyak orang.

    Karena itulah aku sempat menolak untuk menjadi perwakilan sekolah dalam lomba tersebut.
    Tapi guru bahasa inggrisku meyakinkan aku bahwa aku bisa melakukannya.
    Dengan telaten beliau kemudian melatihku untuk mampu berbicara di depan umum setiap pulang sekolah.
    Berkat bantuan beliau, aku menjadi tidak canggung lagi jika harus berbicara di depan orang banyak.
    Dan berkat beliau pula, aku berhasil memenangkan lomba pidato tersebut.
    Terima kasih Pak guru.:)

    Twitter : @ruth_shiela

  28. Pastinya suka donk dengan masa SMA-ku.
    Di masa inilah, banyak hal fun yang terjadi.
    Salah satu kejadian yang masih aku ingat sampai dengan sekarang adalah ketika aku harus berjalan sekitar 5 Km demi membuntuti adik kelas yang aku suka!
    Jadi ceritanya begini, temanku mau mengisengi adik kelasnya. Ia lalu meminta bantuanku untuk mengisengi adik kelasnya tersebut.
    Maka mulailah aku mengisenginya. Tiap pulang sekolah aku menelpon ke rumahnya lewat telepon umum koin 100 perak (maklum saat itu belum ada yang namanya handphone).
    Aku menelpon tidak menggunakan identitasku sendiri, tapi memakai identitas orang lain.
    Herannya, adik kelasnya ini meladeni pembicaraanku, padahal ia sama sekali tidak mengenalku.
    Begitulah akhirnya hampir tiap hari aku selalu menelponnya dengan menyisihkan uang jajanku.

    Bisa kalian tebak, lama-lama aku jadi suka dengannya.
    Aku merasa nyambung dengannya.
    Aku pun lalu penasaran untuk mengetahui dimana rumahnya.
    Suatu hari aku bertekad untuk mengikutinya ketika pulang sekolah.
    Dia selalu memakai becak setiap pulang, sehingga aku menduga rumahnya dekat dari sekolah.
    Aku pun mengikutinya dengan berjalan kaki.
    Eh ga tahunya rumahnya jauh! Dihitung-hitung jaraknya mungkin ada sekitar 5 Km dari sekolah.
    Saat itu aku sudah ngos-ngosan dan hampir saja menyerah.
    Tapi syukurlah akhirnya becak yang ditumpanginya berhenti dan ia pun masuk ke sebuah rumah.
    Meski cape sekali, tapi aku senang karena sudah berhasil menemukan rumahnya.
    Pengalaman ini sungguh meninggalkan kesan yang mendalam bagiku.
    Kapan lagi bisa menjadi detektif sekaligus berolahraga.^^;
    Meskipun begitu, sayangnya aku tidak berhasil menjalin hubungan yang lebih lanjut dengannya.

    Twitter : @angels_rutherfo

  29. masa SMA? sukaaa banget. terutama waktu aku kelas 3 >_<
    dulu aku ngambil kelas bahasa yang notabene kelas buangan gitu. gak tau kenapa, dibanding kelas IPA/IPS, kelas bahasa gak populer. mungkin karena kesannya kelasnya nyantai kali ya. tapi sumpah, aku gak menyesal masuk kelas bahasa. pelajarannya asyik, guru2nya juga seru. pas ada bulan bahasa, kita bikin pertunjukan barongsai. peralatannya dibantu sama guru mandarinku yang cuakeeepp abis hehehe. latihannya tiap pulang sekolah. pas hari H, pertunjukan barongsai kelasku yang paling menonjol dibanding kelas lain. sampai dipuji sama kepsek 😀 kelasku juga kompak banget lho. kita pernah bikin pagelaran puisi. puisinya ditempel di kain sepanjang dua atau tiga meter.
    gara2 kelasku keliatan kompak, banyak adik kelas yang jadi pengin masuk kelas bahasa juga. alhasil, kelas bahasa udah gak dicap kelas buangan lagi. ahh pokoknya asyik dan seru deh. jadi pengin SMA lagi hehehe.

    link share: https://twitter.com/dust_pain/status/671328089788579840
    twitter: @dust_pain

  30. Sukaaaaa banget masa SMA, masa terakhir sekolah. Ketika rasa bangga muncul karena bisa pakai seragam putih abu.abu yg selalu diimpi.impikan dari kecil. Merasa udah paling dewasa padahal masih anak SMA biasa.
    3 tahun bareng terus sama 40 anak dengan muka, nama, dan kelamin yg itu.itu aja , dlm artian tetep bareng dan gak ada metode acak kelas jadi bener.bener berasa kayak lagi berada dirumah kedua saat disekolah. Dateng, belajar, main.main,kumpul bareng, saling mengejek apalagi nama org tua, njailin guru, naksir kakak kelas, dll.

    Paling mengesankan tuh waktu kelas 12 dong, merasa kelas paling atas sendiri jadi bisa bebas bgt hehe. 3 hari nyiapin pameran antar kelas begadang disekolah sampe malem, trus habis pameran 1 kelas kompak bolos, akhirnya dihukum bareng.bareng,,, KOMPAK
    Masa kelas 12 akhir tuh adalah masa yg paliiiiiiing paliiiiing mengesankan di SMA, kayak mimpi aja gitu 3 tahun barengan, ketawa, remidi, kompak ngatur acara pameran antar kelas. Tiba-tiba setelah Ujian Nasional KITA HARUS PISAH.

    1bulan menjelang UN itu paling bikin baper, waktu jam kosong kita nyanyi bareng lagunya Sheila on 7 yg Kisah Klasik Untuk Masa Depan sambil diiringi gitar oleh salah satu siswa.
    “Sampai jumpa kawanku, semoga kita selalu, menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan”
    Sumpah itu bikin nangiiiissss bombay bgt kak, semua ceweknya nangis sambil gantian pelukan trus bilang “Walaupun kita gak sama.sama lagi jangan sombong ya, jangan putus komunikasi, medsosnya tetep aktif kalau ganti nomer kabarin lhooo” Trus cowok.cowok pada nenangin sambil bilang “Pokoknya jgn sombong ya teman, trus buat kalian para cewek kalau udah sukses ketemu temen dijalan jgn diem aja sambil kipas2 kepanasan ntar tak cium baru tau rasa” hahahaa bener.bener gila.
    Mau ujian niatnya belajar bareng dirumahku, ehh malah nonton Breaking down part 2 gak jadi belajar bareng tapi nonton bareng hahaha.

    Begitu pengumuman kelulusan semua pada nangis haru soalnya berhasil lulus 100%, ini yg paling keren moment coret.coret seragam SMA, itu seruuuuuu bangeettt semprot pilok sana.sini, tebar tanda tangan. Trus diakhiri sesi foto bareng. Foto yg diambil disaat HP China menguasai pasaran di Indonesia dan sebelum hp android berjaya. 2012 tuh tahunnya HP China segala merek, dari merk A,B,C padahal tetep aja sama HP China , yg ketika ada pesan masuk getarannya bikin kaget kalau HPnya ditaro di kolong meja hehehe 🙂 .

    Sampai sekarang kalo liat seragam SMA ku yg penuh warna dan coretan tuh suka baper. Seragam yg menjadi saksi bisu 3 tahun masa SMA suka, duka, tawa bareng. Kalau liat foto kelulusan yg menampilkan 40 siswa siswi yg lagi ketawa lebar sambil badan penuh coretan juga bikin baper maksimaaaalll… aaaaa pengen SMA lagiiiii 😦

    Kangeeeeenn TN2 kangeennn Gembeeelllll (Gerombolan Manajemen Bisnis Loro) ….

    Akun Twitter @RizAnNie88
    Maaf post ulang, tadi lupa udah nyantumin akun twitter apa belom hehehe
    Makasih kakak ^_^

  31. Masa SMA adalah masa yang paling berkesan buat aku. Banyak hal2 menarik yang terjadi. Diantaranya adalah insiden kulit jeruk. Jadi ceritany begini. Beberapa dari kami ada yang beli jeruk di kantin dan membawanya ke kelas. Waktu jam pelajaran bahasa inggris, gurunya sedikit telat, jadi sembari menunggu si bapak guru datang akhirnya kami berbagi jeruk yang tadi dibeli. Tiba-tiba ada yang matiin lampu dan gak lama terdengar suara “aduh”, ternyata ada yang melempar kulit jeruk entah ke siapa. Awalnya satu suara, lalu dua dan seterusnya dan akhirya terjadilah perang kulit jeruk didalam kelas yang gelap. Kami semua tertawa sambil terus melempari kulit jeruk ke segala arah. Lalu tiba-tiba lampu hidup kembali. Awalnya kami masih ketawa-ketiwi, dan tiba-tiba suasana berubah horor, gak
    tau kapan masuknya, si bapak guru udah duduk manis di kursinya sambil melihat kulit jeruk yang berserakan diatas mejanya. Alhasil kami semua menciut kayak beruangnya Mr. Bean yang kelamaan di laundry. saya sendiri gak tau apa si bapak juga kena lemparan kulit jeruk atau nggak, tapi ada yang bilang kalau si bapak juga kena lemparan kulit jeruk tapi dia diam aja. Lama dia baru bersuara dan memulai pelajaran.
    Nah, yang paling gak bisa dilupain itu adalah moment setelahnya. Jadi, setelah pak guru masuk kemudian membersihkan kulit2 jeruk di mejanya, dimulailah pelajaran bahasa inggris yang menyenangkan dan tiba-tiba ditengah pelajaran lampu mati lagi, kami bingung dan berteriak “woi, lampunya kok mati lagi sih”, dan gak berapa lama terdengar suara cekikikan dari ntah arah mana dan ronde kedua dari perang kulit jeruk pun terjadi lagi saat pelajaran sedang berlangsung, dan yang paling ajaib itu si bapak guru tetap menjelaskan pelajaran ditengah serangan kulit jeruk yang menggila. Saya dan beberapa teman cewek yang saat itu memang gak ikutan lagi cuma bisa menunduk kebawah
    meja, berlindung sambil berusaha dengerin si bapak yang terus menjelaskan di papan tulis dan menganggap tak terjadi apa-apa. Lampu hidup kembali, kelas kembali tenang dan pelajaran pun tetap berlanjut seolah tak terjadi apa-apa 😀

    twitter @n0v4ip

    Terima kasih kak ^^

Leave a reply to Alfi Nuraeni Cancel reply