Jangan cemas pada penilaian dan pengakuan orang. Begitu kira-kira ucapan dari Mas Nirwan Dewanto, seorang budayawan.
Kalimat itu cukup menohok saya sebagai salah satu peserta Bloggercamp 2015. Persoalan penilaian dan pengakuan memang persoalan eksistensi. Seperti uang, eksistensi salah satu yang dikejar di bumi ini.
Seperti kalimat yang sangat terkenal “aku berpikir maka aku ada”, maka “ada” di sini bentuknya menjadi penilaian dan pengakuan.
Banyak cara untuk mendapat pengakuan, salah satu intinya adalah mendapatkan kepercayaan. Untuk “mendapat” maka kita harus “bisa” dipercaya lebih dulu.
Tema bloggercamp 2015 ini seperti membaca kegelisahan terdalam saya. Diam-diam, sebelum dan sesudah mem-publish satu postingan blog saya selalu resah. Bukan, bukan persoalan trafic, tapi soal konten. Apa isinya sudah benar, apa tidak ada yang menyimpang, apa ada salah kata, apa ada sumber yang saya pakai ternyata tidak kredibel. Dan pada akhirnya, pertanyaan terbesar bermuara pada: Apa tulisan saya sudah memiliki kredibilitas untuk dapat dipercaya dan dijadikan sumber?
Tema bloggercamp ini sangat seksi. Materi disampaikan oleh beberapa pemateri, yaitu Nirwan Dewanto, wicaksono (Ndoro Kakung), Iman Brotoseno, Maul, dan Muhammad Imran. Dibagikan dari berbagai perspektif. Mulai dari budayawan, perwakilan twitter, blogger, sampai analisis internet. Paket lengkap itu memberi banyak pemahaman baru pada peserta untuk pada akhirnya menjawab pertanyaan soal kredibilitas blog.
Dari apa yang saya tangkap, banyak cara membangun kredibilitas blog. Mulai dari kualitas konten, tema, riset, bahkan penampilan blog, dan konsistensi posting. Untuk menghasilkan konten terbaik, tentunya dibutuhkan riset dan kedalaman. Sehingga isi postingan memang bermanfaat dan tepat sasaran yang dicari pembaca. Sebagai blogger, tidak bisa lepas dari socmed, karena keterbacaan dan penyebaran konten dipengaruhi keaktifan socmed.
Acara bloggercamp yang dirancang selama dua hari ini memang padat konten. Sesuai tajuk tagar yang diusung #Lovekonten
Pada hari pertama peserta berkumpul di hotel Harris Tebet, kemudian peserta berangkat ke Hulu Cai, Bogor, menggunakan Bigbird keluaran Blue Bird group. Selama perjalanan, peserta diajak seru-seruan dengan berbagai games berhadiah. Sesampainya di tempat, perut peserta kembali dimanjakan dengan makanan lezat. Sehabis istirahat dan pembagian tenda, acara api unggun dengan acara bincang hangat bersama blogger senior pun di mulai. Disusul presentasi dari Blue Bird, utees.me, dan Net Media sebagai media partner. Acara ini memang diliput langsung dan akan ditayangkan di Net TV.
Ada yang terlewat dari kehangatan malam tadi. Tidak adanya sesi perkenalan membuat kehangatan malam menjadi kurang intim. Meskipun para peserta umumnya sudah saling mengenal, baik dari dunia maya dan socmed, tapi masih banyak yang belum bertemu sebelumnya di dunia nyata. Tentunya kalau ada sesi perkenalan dulu, malam tadi acara akan terasa lebih meriah. Apalagi acara blogger gathering ini memiliki konsep “camp” yang membuatnya memiliki kelebihan dari segi “tempat”.
Hari kedua pagi ini, acara dibuka dengan sarapan, melewatkan sesi olahraga yang terteta di jadwal. Agak disayangkan karena biasanya acara olahraga ini juga menjadi perekat kebersamaan peserta. Barulah setelah sarapan, peserta diberi materi inti mengenai kredibilitas blog. Dilanjut lomba live blogging. Setelah itu peserta masih akan disuguhkan acara puncak, yaitu pengumuman pemenang award blog berbagai kategori.
Saya berharap acara yang terselenggara berkat kerjasama dengan Indosat ini akan konsisten terselenggara setiap tahun, agar semakin banyak manfaat dan pembelajaran yang diterima para blogger. Indosat yang merupakan provider dengan teknologi 4 G LTE sehingga memiliki sinyal bagus terus mensupport perkembangan blogger di Indonesia. Blogger juga bisa mengikuti komunitas Indosat Love.
Oh iya, acara Bloggercamp 2015 ini diselenggarakan tepat pada Hari Blog Nasional untuk sekaligus memperingati hari bahagia untuk seluruh blogger Indonesia. Saya yakin di tahun-tahun berikutnya acara Bloggercamp akan makin berkembang.