Review Dan Giveaway Novel The Wedding Storm

Kaver novel The Wedding Storm

Kaver novel The Wedding Storm

Punya impian pernikahan idaman? Biasanya berbagai cobaan datang dalam persiapannya. Kalau bisa menghadapinya, pengantin akan merasakan salah satu hari paling sempurna dalam hidup. Sebenarnya seperti apa hari-hari menjelang pernikahan itu? Hmm, ada banyak rasa mendesak. Kamu yang pernah mengalami atau sedang mengalami akan mudah masuk dalam novel ini.

***

Judul: The Wedding Storm

Penulis: Zachira

Penerbit: Grasindo

Editor: Fenti Gemala

Tebal: 192 Halaman

ISBN: 978-602-251-901-0

Blurb:

Marriage proposal

Cincin pertunangan batu rubi

Calon suami keren dan karier bagus

Lamaran ke rumah

Wedding organizer profesional

Undangan

Gaun pengantin

 

Yes, I should be a very happy bride

 

Itulah yang dipikirkan Kirana saat kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan kuliah S2 di Spanyol. Janji pernikahannya dengan Lando, seorang sutradara film, membawanya pada harapan tentang pernikahan yang dia impikan. Tapi impiannya terancam buyar tatkala Kirana mengetahui  lando menyimpan rahasia. Jika Kirana tidak melakukan sesuatu, pernikahannya bisa batal atau lebih buruk, Lando akan menceeraikan dirinya dan membuatnya jadi janda tidak lama setelah menikah.

Kirana bertekad tidak akan menyerah. Seharusnya…. Tapi apa jadinya jika kekacauan dan badai pra pernikahan ini membuatnya mempertanyakan lagi arti pernikahan?

Does happiness still exist if the one I love is the one who hurts me most?

***

Kirana Herwandi, single berumur 25 tahun ini sudah menjomblo nyaris lima tahun. Bukan karena dia tidak menarik, tapi karena prinsipnya yang tidak mau berpacaran dengan teman sendiri. Siapa pun pria yang sudah menjadi temannya, otomatis dicoret dari daftar calon pacar. Setelah bertahun-tahun sendiri, dia hampir lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Sampai dia bertemu Orlando si sutradara muda berbakat dalam syuting film debutannya yang berlokasi di Barcelona. Kedekatan mereka selama satu bulan membuahkan lamaran. Tentu saja Kirana yang belum memikirkan soal pernikahan itu syok. Namun Kirana tidak mau kehilangan perasaan cinta yang kembali dirasakannya. Setahun kemudian, setelah lulus S2, dia kembali ke Indonesia untuk mewujudkan rencana pernikahan bersama Lando.

Stella—sahabat Kirana selama di Sevilla—merekomendasikan wedding organizer milik kembarannya, Farrel, untuk mengurus pernikahan Kirana. Kirana tidak pernah menyangka Farrel akan menemaninya dalam masa-masa sulit menuju hari pernikahan. Rencana pernikahan Kirana terancam batal karena muncul masalah bertubi-tubi. Lando ternyata bermasalah dengan komitmen, kehadiran Andrea wanita keren guru Kirana yang ternyata menaruh hati padanya membuat Lando cemburu, belum lagi muncul rumor mengerikan bahwa Lando akan menikahi dua wanita sekaligus.  Apakah Kirana bisa mempertahankan Lando? Rahasia-rahasia apa yang disimpan Lando?

Review

Saya menamatkan novel ini dalam sekali duduk, padahal novelnya enggak tipis kok, tapi karena ceritanya gereget banget. Saya enggak menyangka novel ini bisa membangkitkan perasaan rindu saya pada cerita-cerita romance.

Novel ini dibuka dengan prolog yang agak membosankan, tapi setelah masuk ke bab satu, saya enggak mau berhenti bacanya. Ceritanya sangat mengalir meskipun ada perubahan waktu yang agak lama. Saya dibuat jatuh cinta pada cara penceritaan Zachira. Bahasanya renyah dan sangat nikmat dikunyah. Zachira punya selera humor bagus yang dituangkannya dengan baik dalam novel ini.

Sebelumnya saya pernah membaca novel Zachira yang lain yaitu Diamond Sky in Edinburgh. Meskipun tata bahasanya berbeda dengan novel sebelumnya yang lebih ke rasa terjemahan, sedangkan novel ini lebih rasa lokal, saya tetap bisa menemukan ciri khas penulis. Dari segi tata bahasa, penokohan, pemilihan seting, dan dialog. Saya menyimpulkan bahwa Zachira penulis yang telah menemukan kekhasan alias jati dirinya. Salah satunya, sepertinya Zachira nyaman dengan pemakaian seting luar negeri.

Novel ini menggunakan latar tempat Spanyol yaitu kota Sevilla dan Barcelona, juga Jakarta untuk Indonesianya. Saya suka bagaimana Zachira memaparkan apa saja yang ada di Sevilla dan Barcelona tanpa terjebak dalam bentuk wikipedia. Saya jadi tahu sedikit tentang sejarah dan arsitektur di sana.  Meskipun sepertinya risetnya tidak begitu mendalam, tapi saya merasa tebaran pengetahuannya pas.

Tokoh-tokoh dalam novel ini lovable. Saya menyukai Kirana yang bodoh dan naif, dan si kembar Stella dan Farrel. Sayangnya untuk pemeran utamanya sendiri penggambaran fisiknya lemah—kalau tidak dibilang hampir enggak ada. Kirana hanya disebutkan cantik, dan di bab-bab belakang baru disebutkan berponi. Kadang penulis yang merasa sangat mengenal tokohnya sendiri, lupa, bahwa pembaca belum mengenal tokoh itu sebaik dirinya *ini sekalian ngomong sama diri sendiri yang suka melakukan hal yang sama XD * Interaksi semua tokohnya juga terasa natural. Lalu dialog-dialognya. Ugh, saya sangat menyukainya. Mengalir, hidup, dan segar.

Hanya saja rasanya banyak kejadian yang amat disayangkan karena diceritakan sekilas. Padahal sangat berpotensi menjadi adegan-adegan seru dan dramatis. Seperti hari-hari Kirana selama tinggal paksa di apartemen Lando, dan beberapa adegan lain. Ketika sampai ke halaman terakhir, rasanya kurang panjang. Saya berharap lebih tebal lagi novelnya sehingga bisa menampung adegan-adegan tadi. Editan novel ini rapi. Saya hanya menemukan satu typo, yaitu merubah yang harusnya mengubah.

Baca novel ini serasa naik roller coaster, perasaan dibikin naik turun. Gereget, sedih, marah, dan jatuh cinta. Banyak pesan moral yang diselipkan dengan halus sehingga sebagai pembaca saya enggak merasa dikuliahi, tapi tetep ngerasa tertohok XD Satu lagi yang keren, karena racikannya, saya hampir enggak menggumamkan kata klise sama sekali.

 

Quotes favorit saya:

 

Do you think you’re that smart? As a woman? Or man haters? –Halaman 116.

 

Ketika  hanya kamu yang berusaha sementara dia nggak menghargainya, itu adalah waktu terbaik untuk berhenti. –Halaman 145.

 

Di-bully atau nggak, itu tergantung persepsi. Candaan teman-teman dulu kadang ada yang keterlaluan. Tapi kembali lagi ke orangnya, maksud dan tujuannya. Seseorang yang nggak pernah pernah punya maksud buruk, aku nggak akan anggap itu sebagai di-bully. –Halaman 157.

 

Tapi bukankah proses untuk mengenal sebelum memutuskan berpacaran memang biasanya berawal dari pertemanan? Apanya yang nggak kamu suka dari hubungan semacam itu? –Halaman 159.

 

Karena pernikahan bukan hanya soal cinta, Ran. Ada yang lebih penting dari sekadar cinta. It’s all about faith, teamwork, and commitment. Aku tahu cinta itu penting, tapi nggak ada yang tahu bentuk cinta itu sendiri tanpa tiga hal itu. –Halaman 163.

 

4 bintang dari 5 untuk novel ini.

***

Mau dapetin novel The Wedding Storm bertanda tangan penulisnya? Yuk, ikutan giveaway-nya. Gampang banget kok caranya. Cuman follow twitter penulisnya @zachira lalu jawab pertanyaan ini: Ceritakan seperti apa hari pernikahan impianmu. Jawabannya langsung di kolom komentar postingan ini ya ^_^ Jangan lupa sertakan akun twitter kamu.

Giveaway ini berlangsung dari tanggal 15 sampai 22 April. Pemenangnya dipilih langsung oleh penulisnya, dan akan diumumkan di akun twitter saya @evasrirahayu tanggal 23 April jam 8 malam.