Tenang, saya bukan ingin membahas gimana caranya biar jadi orang pelit, atau ngomongin orang pelit, bukan juga menjabarkan akibatnya kalau jadi orang pelit. Ini kisah saya saat menulis tips Personal Literature yang disingkat PeLit di buku 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres kok ^_^
Bulan Mei lalu grup tempat saya belajar menulis–Diskusi Fiksi.Menulis Fiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO) disingkat CENDOL–mendiskusikan keinginan untuk berbagi ilmu penulisan hasil belajar dan praktik kami di dunia menulis. Muncullah ide untuk menuangkannya ke dalam satu buku yang memuat tips menulis berbagai genre. Memang di CENDOL-lah saya banyak belajar ilmu menulis, mulai dari hal dasar seperti titik koma, EYD, sampai teknik menulis. Sehingga saya sangat bersemangat menyambut gagasan ini. Kami berpikir untuk sharing ilmu lebih luas, bukan hanya untuk anggota grup.
Komunitas menulis CENDOL ini punya penerbitan sendiri, jadi dengan menerbitkan buku ini sekaligus untuk mengaktifkan lagi penerbitannya. Kami yang berjumlah 19 sepakat menyetor tips menulisnya. Iya 19, enggak salah baca kok. Kebanyakan? Enggak, malah kurang banyak, penginnya sih sepuluh kompi biar tipsnya makin banyak ^_^ Balik lagi ke setoran utang, eh, setoran judul. Satu demi satu teman-teman penulis memberikan judul tulisannya. Ada tips menulis romance, TeenLit, memoar, horor, komedi, dan lainnya. Saya menimang-nimang tips menulis apa yang akan saya bagi. Saya sendiri pernah menulis romance, TeenLit, ChickLit, thriller, dan PeLit. Akhirnya setelah melihat list tips tulisan dari teman-teman, saya memilih menulis tips PeLit, karena belum ada yang memilihnya.
PeLit alias Personal Literature sendiri adalah genre tulisan curhat kehidupan pribadi yang termasuk ke dalam jenis nonfiksi. Tampaknya memang belum ada buku yang mengangkat tips menulis genre satu ini, padahal peminatnya cukup banyak. Saya pun memberanikan diri menuliskan tips yang disaripatikan dari pengalaman menulis pribadi itu. Alasannya ada dua. Pertama, agar para penulis yang ingin menulis PeLit bisa belajar dari sana. Kedua, satu hal penting lain menurut pandangan saya, dibutuhkan pencatatan dalam bentuk buku untuk genre ini. Meskipun hanya berupa teori praktis yang mudah dipraktikkan. Karena bagaimanapun genre ini telah menjadi salah satu keragaman genre menulis pop. Penting sekali adanya pencatatan sehingga bisa dikaji secara literature.
Butuh waktu dua minggu untuk menuliskannya. Maklum ya, saya memang termasuk penulis supeer lelet. Mau nulis fiksi atau nonfiksi sama aja. Euuung… lelet dalam segala hal sih. Kalau kata Mama, Eva kalau ngapa-ngapain itu lamanya setara orang hamil sembilan bulan. Eva baru niat, orang udah lahiran. Atuhlah, Ma…. XD Sebelum menulis, saya riset dulu, selain mengingat-ingat proses kreatif saya saat menulis PeLit dulu. Akhirnya setelah mendaki gunung lewati lembah nemenin Ninja Hatori, dan bertualang ke seluruh Indonesia pakai pintu ke mana sajanya Doraemon, tulisan tipsnya selesaaaiii…. *rebahan di dada Naruto*
Mungkin ada yang berpikir menulis PeLit ini gampaaang, kayak nulis diary aja. Namun kenyataannya, menulis PeLit tetap dibutuhkan teknik. Soalnya penulis tidak sekadar menulis kisahnya buat dikonsumsi pribadi, tetapi harus memikirkan bagaimana pembaca menikmati tulisannya. Dulu waktu saya menulis PeLit, saya banyak mengalami kesulitan, seperti “Bagaimana sih supaya tulisan saya lucu?” atau “Bagaimana sih memilih bagian-bagian hidup saya yang pas untuk diceritakan?” Semua pengalaman itu saya tuangkan dalam jurus menulis PeLit, sehingga–harapannya sih–pembaca enggak lagi mengalami kebingungan seperti saya dulu.
Apa sih kelebihan buku 19 Jurus Menulis Sukstres?
Buku 19 JMPS ini sangat bisa membantu penulis pemula karena tips menulisnya mulai dari dasar sampai spesifik genre, sehingga bisa mempelajari bermacam genre tulisan. Buat yang suka banyak alesan sampai nulisnya enggak jadi-jadi juga ada tips menghadap seribu alesan itu. Stt…Selain itu disampaikan dengan bahasa yang gampang dicerna, dan tipsnya pun mudah dipraktikkan. Jadi buat yang masih bingung ingin berkarier sebagai penulis di genre apa, buku ini bisa jadi referensi.
Data buku 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres
Penulis: Mayoko Aiko, Ceko Spy, Andhika Wandana, Ari Keling, Arniyati Shaleh, Arista Devi, Astuti Parengkuh, Ayu Marpaung, Cem Acem, Eva Sri Rahayu, Hadi Kurniawan, Lonyenk Rap, Monica Anggen, Ocuz Wina, Pilo Poly, Richa Miskiyya, Sorayya Usman, Vivie Hardika, Zya Verani
Jenis kertas: paperback
Jumlah halaman: 285
ISBN: 9786029458213
Cetakan 1, September 2015
Blurb:
Mau jadi penulis tapi bingung mulai dari mana? Belum menulis sudah pusing duluan. Sudah menulis tapi tata caranya tak beraturan.
Tetapi seribu alasan yang bisa meruntuhkan impianmu menjadi penulis akan terpatahkan dengan mudah sekarang. Buku 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres–alias sukses tanpa stres–akan menjawab tuntas semua pertanyaanmu.
19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres memuat jurus menulis beragam genre, fiksi maupun nonfiksi, sehingga kamu bisa mempelajari semua jenis tulisan hanya dalam satu buku.
Jadi, jika kamu ingin menjadi penulis serba bisa, buku inilah jawabannya!
Giveaway
Mau bukunya gratis? Ikutan aja giveaway-nya di Goodreads. Klik di sini aja>> https://www.goodreads.com/book/show/26140751-19-jurus-mabuk-penulis-sukstres
Meskipun lelet tapi hasil tulisan teh eva mah pasti lah keren,
lagu seribu alasan zaskia gotik juga bisa terpecahkan sepertinya dengan buku ini ya teh? 😀
Hohoho, amiiin. Baca yuk, bukunya *ujung-ujungnyaaa XD
wahhh kece badai ni bukunya kayaknya
gokil, moga menang yaa
Makasih ya udah ikutan giveaway-nya ^_^
Hehehe, kirain mau ngajarin saya jadi orang pelit. Siip lah.
Heuheu, Mbak Ety 😀
Aseekkk. …
seneng lihat fosenya teh 😀😀😀
Kyaaa… Hadiiii….
Hehehe, PeLit ini salah satu genre yang pengen aku kuasain. 😀 Lagi baca nih, Sekarang lagi baca Horor Komedi. Nice book! ^^
Semoga suka bukunya, Vindy ^_^
Teteh menurutku nggak lelet kok. 🙂
Sebenarnya aku penasaran, apa sih PeLit dan gimana nulisnya.
Huaaa dibilang gitu sama Acha jadi terharuuu :’)
mba… trus jurus pelitnya ga dibagi di sini mba?? 😀
Heuheu dibagi di bukunya, Mbak Eda ^_^
hihi, ayo makin produktif, teh. biar bisa lari sama temen lainnya. 😀
sipsss la…masih mudah sdh bikin buku,,
Makasih, Kak ^_^
Saya ingin baca buku2nya Teh Eva, alungkeun hiji Teh 😀
Mau nyari ah di Toko Buku hehe
Tanggal 26 kami bawain TwiRies buat Teh Ani ^_^
catatan nya cukup membantu. saya sedang belajar menulis PeLit tp.masih belum tau teknik teknik. kalo buku itu di toko buku ada mau mampir beli lah
insyaallah hehe. maaf ya klo salah
Kalau nanti setelah baca, minta review-nya, Mas 😀
aku mau dengan buku nya. di toko.buku besar apakah sudah muncul? mbak?
Sudah, Mas ^_^
Sudah beredar di Gramedia seluruh Indonesia.
Waktu itu mau PO buku ini, dan pada akhirnya lupa 😀
Heuheu iya. Sekarang bukunya udah beredar di Gramedia seluruh Indonesia kok 😀
Mau belajar nulis pelit, mohon bimbingannya ya, Teteh… 😉
Pingback: 12 Cara Mempromosikan Buku [Bagian Pertama] | Taman Bermain Drop Dead Fred