Review Dan Giveaway Novel The Wedding Storm

Kaver novel The Wedding Storm

Kaver novel The Wedding Storm

Punya impian pernikahan idaman? Biasanya berbagai cobaan datang dalam persiapannya. Kalau bisa menghadapinya, pengantin akan merasakan salah satu hari paling sempurna dalam hidup. Sebenarnya seperti apa hari-hari menjelang pernikahan itu? Hmm, ada banyak rasa mendesak. Kamu yang pernah mengalami atau sedang mengalami akan mudah masuk dalam novel ini.

***

Judul: The Wedding Storm

Penulis: Zachira

Penerbit: Grasindo

Editor: Fenti Gemala

Tebal: 192 Halaman

ISBN: 978-602-251-901-0

Blurb:

Marriage proposal

Cincin pertunangan batu rubi

Calon suami keren dan karier bagus

Lamaran ke rumah

Wedding organizer profesional

Undangan

Gaun pengantin

 

Yes, I should be a very happy bride

 

Itulah yang dipikirkan Kirana saat kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan kuliah S2 di Spanyol. Janji pernikahannya dengan Lando, seorang sutradara film, membawanya pada harapan tentang pernikahan yang dia impikan. Tapi impiannya terancam buyar tatkala Kirana mengetahui  lando menyimpan rahasia. Jika Kirana tidak melakukan sesuatu, pernikahannya bisa batal atau lebih buruk, Lando akan menceeraikan dirinya dan membuatnya jadi janda tidak lama setelah menikah.

Kirana bertekad tidak akan menyerah. Seharusnya…. Tapi apa jadinya jika kekacauan dan badai pra pernikahan ini membuatnya mempertanyakan lagi arti pernikahan?

Does happiness still exist if the one I love is the one who hurts me most?

***

Kirana Herwandi, single berumur 25 tahun ini sudah menjomblo nyaris lima tahun. Bukan karena dia tidak menarik, tapi karena prinsipnya yang tidak mau berpacaran dengan teman sendiri. Siapa pun pria yang sudah menjadi temannya, otomatis dicoret dari daftar calon pacar. Setelah bertahun-tahun sendiri, dia hampir lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Sampai dia bertemu Orlando si sutradara muda berbakat dalam syuting film debutannya yang berlokasi di Barcelona. Kedekatan mereka selama satu bulan membuahkan lamaran. Tentu saja Kirana yang belum memikirkan soal pernikahan itu syok. Namun Kirana tidak mau kehilangan perasaan cinta yang kembali dirasakannya. Setahun kemudian, setelah lulus S2, dia kembali ke Indonesia untuk mewujudkan rencana pernikahan bersama Lando.

Stella—sahabat Kirana selama di Sevilla—merekomendasikan wedding organizer milik kembarannya, Farrel, untuk mengurus pernikahan Kirana. Kirana tidak pernah menyangka Farrel akan menemaninya dalam masa-masa sulit menuju hari pernikahan. Rencana pernikahan Kirana terancam batal karena muncul masalah bertubi-tubi. Lando ternyata bermasalah dengan komitmen, kehadiran Andrea wanita keren guru Kirana yang ternyata menaruh hati padanya membuat Lando cemburu, belum lagi muncul rumor mengerikan bahwa Lando akan menikahi dua wanita sekaligus.  Apakah Kirana bisa mempertahankan Lando? Rahasia-rahasia apa yang disimpan Lando?

Review

Saya menamatkan novel ini dalam sekali duduk, padahal novelnya enggak tipis kok, tapi karena ceritanya gereget banget. Saya enggak menyangka novel ini bisa membangkitkan perasaan rindu saya pada cerita-cerita romance.

Novel ini dibuka dengan prolog yang agak membosankan, tapi setelah masuk ke bab satu, saya enggak mau berhenti bacanya. Ceritanya sangat mengalir meskipun ada perubahan waktu yang agak lama. Saya dibuat jatuh cinta pada cara penceritaan Zachira. Bahasanya renyah dan sangat nikmat dikunyah. Zachira punya selera humor bagus yang dituangkannya dengan baik dalam novel ini.

Sebelumnya saya pernah membaca novel Zachira yang lain yaitu Diamond Sky in Edinburgh. Meskipun tata bahasanya berbeda dengan novel sebelumnya yang lebih ke rasa terjemahan, sedangkan novel ini lebih rasa lokal, saya tetap bisa menemukan ciri khas penulis. Dari segi tata bahasa, penokohan, pemilihan seting, dan dialog. Saya menyimpulkan bahwa Zachira penulis yang telah menemukan kekhasan alias jati dirinya. Salah satunya, sepertinya Zachira nyaman dengan pemakaian seting luar negeri.

Novel ini menggunakan latar tempat Spanyol yaitu kota Sevilla dan Barcelona, juga Jakarta untuk Indonesianya. Saya suka bagaimana Zachira memaparkan apa saja yang ada di Sevilla dan Barcelona tanpa terjebak dalam bentuk wikipedia. Saya jadi tahu sedikit tentang sejarah dan arsitektur di sana.  Meskipun sepertinya risetnya tidak begitu mendalam, tapi saya merasa tebaran pengetahuannya pas.

Tokoh-tokoh dalam novel ini lovable. Saya menyukai Kirana yang bodoh dan naif, dan si kembar Stella dan Farrel. Sayangnya untuk pemeran utamanya sendiri penggambaran fisiknya lemah—kalau tidak dibilang hampir enggak ada. Kirana hanya disebutkan cantik, dan di bab-bab belakang baru disebutkan berponi. Kadang penulis yang merasa sangat mengenal tokohnya sendiri, lupa, bahwa pembaca belum mengenal tokoh itu sebaik dirinya *ini sekalian ngomong sama diri sendiri yang suka melakukan hal yang sama XD * Interaksi semua tokohnya juga terasa natural. Lalu dialog-dialognya. Ugh, saya sangat menyukainya. Mengalir, hidup, dan segar.

Hanya saja rasanya banyak kejadian yang amat disayangkan karena diceritakan sekilas. Padahal sangat berpotensi menjadi adegan-adegan seru dan dramatis. Seperti hari-hari Kirana selama tinggal paksa di apartemen Lando, dan beberapa adegan lain. Ketika sampai ke halaman terakhir, rasanya kurang panjang. Saya berharap lebih tebal lagi novelnya sehingga bisa menampung adegan-adegan tadi. Editan novel ini rapi. Saya hanya menemukan satu typo, yaitu merubah yang harusnya mengubah.

Baca novel ini serasa naik roller coaster, perasaan dibikin naik turun. Gereget, sedih, marah, dan jatuh cinta. Banyak pesan moral yang diselipkan dengan halus sehingga sebagai pembaca saya enggak merasa dikuliahi, tapi tetep ngerasa tertohok XD Satu lagi yang keren, karena racikannya, saya hampir enggak menggumamkan kata klise sama sekali.

 

Quotes favorit saya:

 

Do you think you’re that smart? As a woman? Or man haters? –Halaman 116.

 

Ketika  hanya kamu yang berusaha sementara dia nggak menghargainya, itu adalah waktu terbaik untuk berhenti. –Halaman 145.

 

Di-bully atau nggak, itu tergantung persepsi. Candaan teman-teman dulu kadang ada yang keterlaluan. Tapi kembali lagi ke orangnya, maksud dan tujuannya. Seseorang yang nggak pernah pernah punya maksud buruk, aku nggak akan anggap itu sebagai di-bully. –Halaman 157.

 

Tapi bukankah proses untuk mengenal sebelum memutuskan berpacaran memang biasanya berawal dari pertemanan? Apanya yang nggak kamu suka dari hubungan semacam itu? –Halaman 159.

 

Karena pernikahan bukan hanya soal cinta, Ran. Ada yang lebih penting dari sekadar cinta. It’s all about faith, teamwork, and commitment. Aku tahu cinta itu penting, tapi nggak ada yang tahu bentuk cinta itu sendiri tanpa tiga hal itu. –Halaman 163.

 

4 bintang dari 5 untuk novel ini.

***

Mau dapetin novel The Wedding Storm bertanda tangan penulisnya? Yuk, ikutan giveaway-nya. Gampang banget kok caranya. Cuman follow twitter penulisnya @zachira lalu jawab pertanyaan ini: Ceritakan seperti apa hari pernikahan impianmu. Jawabannya langsung di kolom komentar postingan ini ya ^_^ Jangan lupa sertakan akun twitter kamu.

Giveaway ini berlangsung dari tanggal 15 sampai 22 April. Pemenangnya dipilih langsung oleh penulisnya, dan akan diumumkan di akun twitter saya @evasrirahayu tanggal 23 April jam 8 malam.

47 thoughts on “Review Dan Giveaway Novel The Wedding Storm

  1. Hari pernikahan impian ku sebenarnya sangat2 simple: kedua orangtuaku masih lengkap dan ayahku sendiri yang menikahkanku dengan pangeranku. And Alhamdulillah, Allah swt had gave it to me. Mengingat usia papahku sudah lanjut serta kesulitan bicara karena pernah stroke dan mamahku yang sering sakit, kadang mikir, will they come to my wedding? Tapi, when my prince came to my dad and said that he wanted to propose me, papahku jadi orang yang paling semangat hingga hari H. Begitu juga mamahku, walaupun sempat dirawat lama di RS saat 4 bulan menjelang hari H, but she survived. Dan alhadulillah mereka sehat hingga hari H dan they could come to my wedding and papahku sendiri yang menikahkan walaupun dengan terbata2 mengucap ijab (karena kesulitan bicara).
    That’s my wedding dream.. Gak perlu pernikahan megah dan indah, cukup mereka ada di sana saat aku dijemput pangeranku.. 🙂

    @chyanniech

  2. hari pernikahan impianku adalah menikah dengan laki yang baik perhatian gak perlu gantenga, kalau seumpama dapet yang ganteng itu mah bonus hihihi…
    konsepnya itu pengen yang outdoor dan simple aja gak ngundang banyak cukup sahabat dan keluarga besar dateng semua..akadnya biasa aja pakek kebaya
    habis akad terus ganti baju santai yang dateng pakek dresscode yang santai juga gak usah heboh2.. habis resepsi cuss jalan kemana aja yg penting sama suamii.. hahaha
    nuansanya pengen warna hijau biar enak di mata..
    udah gitu aja pernikahan impianku semoga tercapai amin2.. 😀

    id twitterku : @urwatulusko

  3. hari pernikahan impian?

    hemmm…., insya’allah dijabah Allah SWT Semoga calon suamiku kelak bisa mengkhatam kan alqur’an sbg salah satu mas kawin utkku, dengan adat jawa tengah di ijab qobulnya, kemudian resepsi utk malam harinya pengen banget bikin EXO Tema yang semua keluarga pakai kaos dengan gambar logo EXO saat menerima tamu, dari kartu undangan sampai souvenirnya juga ada berlambang EXO full warna putih dan hitam.

    #exo adalah salah satu BB asal korea, bisa dibilang aku bukannya fans mereka tapi aku suka konsep dan tema serta style mereka tiap kali comeback dipanggung, kalau ada kesempatan dan Tuhan mengijinkan maka dihari pernikahanku kelak pengen sekali full tema logo EXO ‘wolf/overdos’ 😀

    semoga tidak dibilang menakutkan.
    twitter @amre3vilove793

  4. pernikahan impian? sederhana saja, tp bukan pesta pernikahannya yg sederhana cuma pny satu keinginanku yg sederhana, ingin bapak yg menikahkan aku. smga bapakku sehat smpe wktunya aku dinikahkan oleh bapak. amiin..

  5. @anandanf07

    Bismillah,
    Hari pernikahan impian. Masih jauh banget buat mikirinnya😂 tapi ya gapapa lah. Hari pernikahan impian aku itu penuh dengan rasa bahagia. Dimulai dengan ada ayahku yang mendampingiku. Lalu beralih pada seorang lelaki yang tulus mencintaiku. Sebelum aku menetapkan untuk menikah, aku harus memastikan bahwa ayah dan ibu ku sudah rela melepaskanku. Bahwa mereka akan baik baik saja. Aku juga harus memastikan bahwa calon suamiku itu benar benar tulus mencintai aku dan kedua orangtua ku. Dan aku yakin bahwa dialah lelaki terbaik untukku atas pilihan orangtua ku dan hatiku sendiri. Pernikahannya tidak perlu mewah, tidak perlu menyewa gedung dengan makanan yang banyak, ataupun dengan wedding dress yang dibuat oleh designer luar negeri. Yang sederhana saja, asalkan diselimuti rasa bahagia. Aku ingin akad nikah berjalan lancar dan khidmat. Karena akad itu adalah lambang keseriusan untukku. Resepsi nya yang sederhana, tamu nya hanya keluarga dan orang terdekat saja. Karena aku ingin tamu-tamu ku dapat dijamu dengan baik. Lokasi nya sih aku harap bisa di alam terbuka, karena akan lebih menyenangkan untuk mengobrol, berkumpul dan makan di alam terbuka ^^ Selebihnya, aku berharap pernikahanku itu akan menjadi jalur kebahagiaan untuk orangtua, suami dan juga diriku 🙂 Amiin O:)

  6. Hari pernikahan impian, ya?

    Hmm, pertama semoga hari itu cerah. Saya selalu menginginkan pernikahan di udara terbuka, sih, yang (semoga juga) lebih terasa segar. Langit biru, awan bergulung, matahari bersinar. Cerah sempurna.

    Lalu, ada kedua orang tua saya dan saudara saya. Keluarga saya lengkap. Sejak berkuliah, keluarga saya baru sekali berkumpul lengkap, saat mbah meninggal. Semoga momen pernikahan saya bisa jadi ajang kumpul keluarga. Semoga momen pernikahan saya masih bisa disaksikan oleh kedua orang tua saya (dan menjadi salah satu momen bahagia mereka karena kebahagiaan mereka adalah juga kebahagiaan saya :’D).

    Lalu, saya rasa saya yang akan menjadi wedding organizer-nya sendiri. Coret baju pernikahan mewah (yang hanya bisa dipakai sekali) dan dandanan tebal (yang mengganggu). Coret catering dengan menu yang berlimpah (dan sering kali disisakan undangan). Coret opsi sewa gedung. Coret sovernir pernikahan tidak berguna (yang justru jadi tumpukan benda tidak jelas di rumah undangan).

    Saya akan menggunakan konsep pernikahan yang sederhana, yang semoga lebih bermanfaat dan tidak mubazir–baik uang maupun perangkat pernikahan. Mungkin seperti pesta taman kecil-kecilan di halaman rumah? Ada kursi-kursi dan meja dengan kue-kue. Cindera mata pernikahan berupa bibit tanaman. Gaun pengantin terusan sederhana tanpa payet, tanpa hiasan bling-bling, tanpa kesan mewah. Lagu cukup alunan instrumen sederhana atau kalau bisa permainan biola dan piano langsung di tempat. Tidak ada bunga buatan, lampu terlalu terang, kursi berukir, cukuplah sofa nyaman dan empuk dengan pot-pot bunga bagi mempelai. Tempatnya beralas rumput hijau berhias semak bunga kecil warna-warni. Diteduhi pohon-pohon rindang yang tinggi dan berdaun lebar. Sederhana dan tidak butuh mengeluarkan banyak uang.

    Kalo bisa juga undangan diharap datang dengan kendaraan umum supaya jalan tidak macet dengan kendaraan yang parkir. Undangan juga diminta menyantap makanan secukupnya agar tidak ada yang bersisa.

    Dana pernikahan tidak perlu banyak, lebih baik dananya diinverstasikan untuk kehidupan keluarga dan anak-anak nanti. Atau lebih baik disedekahkan bagi mereka yang membutuhkan.

    Saya pengiiiiiiiin banget pernikahan yang sederhana tanpa mengeluarkan uang banyak. Rasanya sayang banget ada begitu banyak uang yang dihamburkan hanya untuk satu hari. Bukannya saya tidak menghormati acara pernikahan, tapi tidak harus dengan kemewahan, kan? :’)

    Saya harap orang tua saya dan mertua saya nanti memaklumi jika saya mengutarakan keinginan seperti ini. (Meski entah kapan karena sampai detik ini belum ada yang melamar saya menikah. XD)

  7. pernikahan impian ala saya :
    1. ditemani ibu
    2. bernuansa serba putih, garden party. dengan prewedding outdoor bergaya vintage.
    3. menikah dengan lelaki impian

    faktanya, karena saya sudah menikah :p :
    1. ibu meninggal 3 tahun sebelum saya menikah. 2 tahun sebelum saya bertemu mr. right.saya memperkenalkan calon suami kepada ibu, dengan cara mengunjungi makam beliau. ah, rasanya sedih ketika menikah tidak didampingi ibu. padahal salah satu mimpi ibu adalah melihat saya menikah :’)

    2. tema all white dan garden party totally failed :p saya bahkan tau gimana model kebaya saya pas hari H! kebaya warna gold, dengan tema pernikahan jawa banget. plus gamelan dan sindennya. ah,.tante saya yg arrange semuanya. big thanks to her :p

    3. lelaki impian… alhamdulillah yess 😀
    dengan prince charming yg mungkin gak secharming prince william :))))
    suami dengan paket komplit: sbg suami, sebagai kakak, dan partner yang kece. we’re a fantastic teamwork ever :p

    twitter @mrs_muhandoko

  8. Pernikahan impianku? Hmm.. sepertinya rancangan impian pernikahan saya tidak sesuai dengan yang akan terjadi di kehidupan nyata.. Tapi, saya mau menjabarkan sedikit pernikahan impian saya..

    Saya ingin menikah di tepi pantai saat sunrise atau matahari terbit.. Lamaran terjadi hari sebelumnya yaitu saat sunset atau matahari terbenam. Kenapa saya memilih pantai? Karena saya suka sama pantai. Dan menurut saya pemilihan waktu tersebut boleh dibilang romantis. Tamu yang diundang pun tak banyak, hanya keluarga dan sahabat dekat. Yang penting kebersamaan dan kekeluargaan. Untuk gaun pun karena aku berhijab, jadi ngga pingin pakai kebaya, cukup pakai mini dress pink, dengan bawahan celana panjang warna hitam atau putih. So, no long dress or gamis or kebaya.. Pasangan cukup pakai kemeja dan celana panjang dengan warna senada..

    Twitter : @princessashr

  9. Pernikahan impianku adalah yang sederhana, bertema hijau, didampingi keempat orang tua(termasuk mertua), dihadiri keluarga dan sahabat, didoakan banyak orang karena mereka ikut bahagia atas pernikahanku dan kehidupan pernikahanku nanti berjalan dengan penuh keseruan. Saling tumbuh bersama-sama untuk membentuk keluarga kecil yang juga akan tumbuh lebih bahagia dari kami^^

    @Irlyisme

  10. Hari pernikahan impianku? Hmm…

    Goal utama saya adalah ingin menikah di bawah usia 25 tahun dan selama papa-mama masih ada, lengkap, karena saya ingin mereka masih bisa menggendong cucu mereka yang lahir dari rahim saya suatu hari nanti. 🙂
    Saya ingin mewujudkan keinginan papa yaitu menyelenggarakan pernikahan dengan adat dan aturan jawa karena papa memang orang jawa tulen dan beliau merasa kalau cara pelaksanaan resepsi ala orang Palembang sini rada ribet. Hihi. 😛
    Saya ingin hari akad dan resepsi dipisah. Akad hari jumat, sedangkan resepsi hari minggu supaya tidak keteteran kalau sekaligus dalam satu hari. Ketika akad, saya mau menggunakan kebaya warna merah maroon dengan desain kontemporer. Dinikahkan langsung oleh papa saya sebagai wali. Mas kawinnya tidak harus uang yang sesuai dengan tanggal nikah, yang penting seadanya si calon suami ikhlas memberi. Tapi, setidaknya saya mau juga punya cincin nikah sebagai tanda bahwa saya adalah miliknya. Tidak harus emas, perak juga boleh supaya si suami juga bisa pakai (karena lelaki dilarang pakai emas). Saya terinspirasi dari cincin nikah Adi Nugroho dan Donita. Bagian dalam cincinnya diukir nama pasangan secara timbul dan lingkarannya dibuat agak ketat di jari supaya ketika cincinnya dilepas akan ada nama si pasangan terjiplak di jari manis. 😀
    Untuk resepsinya, maunya dilaksanakan di gedung aja, supaya ringkas dan orang di rumah tidak perlu repot karena super ramai. Daripada pasang tenda dekat rumah, akan ada banyak yang protes gara-gara para bapak/ibu sibuk orgen tunggal dangdutan jedak-jeduk sampe pagi. 😛
    Di resepsinya itu impian saya dari dulu adalah ingin mengenakan gaun yang lebih beridentitas wedding-dress-rasa-internasional dengan rok agak mekar tapi tidak terlalu megar seperti princess dan tidak berbuntut panjang. Riweuh euy! Warna gold muda, model kemben, atasannya press to the body, dan sambil memegang buket bunga. Panggung pelaminannya dibikin mirip kastil di negeri dongeng kalau bisa, biar cocok sama gaunnya.
    Sebenernya saya juga mau pas di resepsinya itu sambil menari Pagar Pengantin (khas Palembang), tapi itu harus pakai pakaian pengantin adat Palembang dengan properti tanggai-tanggai lentik nan cantik di jari. Yah, kalau itu sih mending saya tanya sama calon suami dulu deh, dia sukanya yang mana pas resepsi, pakai konsep gaun internasional atau adat Palembang saja. Hehehe. 😀
    By the way, bulan madu masih termasuk dalam bilik pernikahan kan ya? Nah, jika diberi kesempatan, saya mau langsung bulan madu ke deket-deket sini aja, nggak lama kok, paling ya 1 minggu cukup. Pengin ke Pulau Bangka karena di sana pantainya cantik-cantik sih, dan kebetulan saya belum pernah ke sana padahal ya deket kan sebenarnya. 😥

    Udah, segitu aja jawabannya. Makasih udah bikin giveaway-nya. 🙂

    Twitter: @murniaya

  11. Ceritakan seperti apa hari pernikahan impianmu!
    Tentunya ada kedua orang tua saya serta adik, menemani saya saat hari bahagia itu. Dan yang paling penting adalah restu mereka berdua, karena tanpa restu mereka, sulit bagi saya untuk bisa mewujudkan pernikahan yang saya impikan.

    Untuk konsepnya sendiri, karena saya orang jawa, mungkin ngikutin adat jawa juga. Namun, kalau boleh membuat konsep pernikahan sendiri (maksudnya nggak membawa-bawa adat jawa) saya ingin tempatnya di gedung, dipenuhi musik yang tenang dan wewangian yang lembut. Karena saya suka bunga-bunga, inginnya sih di ruangannya nanti dihiasi mawar putih , mawar merah muda dan bunga peony biar terkesan elegan dan harumnya ruangan itu berasal dari bunga yang menghiasi penjuru ruangan. Dan dilangit-langitnya nanti juga dihiasi bunga mawar yang tergantung.

    Tapi kalau akhirnya pakai adat jawa, saya ingin konsep pernikahan sederhana dan jangan terlalu mewah aja. Jawa modern. Tempatnya masih di gedung dengan nuansa white gold. Biar terkesan kerasa Jawa-nya, maunya sih ada seperangkat gamelan buat iring-iringan pengantin.

    @HikariMio

  12. Twitter : @msjelan

    wah kalau dibilang pernikahan masih jauh lah yaa.. tapi boleh lah berharap. Menikah dg lelaki yg dicintai dan bisa membawa yg terbaik untuk kita memang impian setiap wanita. Apalagi sebelum menikah dipenuhi dg kisah cinta yg tidak bisa dilupakan hahahaaa. Saya ingin pernikahan yang proses dari sebelum hari nya lancar dan tentu nya rasa tegang menyelimuti saya (karena unsur tegang inilah yg sepertinya kurang kalau tidak ada) dilamar dg romantis, dan saat pernikahan keluarga masih lengkap. Walaupun nanti ada hambatan, tapi aku harap hambatan itu bisa dilewati.

  13. Nama: Neneng Lestari
    Akun twitter: @ntarienovrizal
    Jawaban:

    Permikahan Impianku

    Kalau untuk akad saat ijab kabul pastinya di mesjid yang menjadi ikon kota/tempat tinggal. Karena mengucapkan janji di rumah Allah itu pasti harus mencari tempat yang memiliki makna, biar lebih greget saat mengenang sang suami mengucapkan ijab kabul hehe

    Kalau untuk resepsinya saya ingin mengusung tema “Garden Party” tapi tetap mengusung syariat. Artinya tidak di adakan malam hari, melainkan pagi hingga sore hari. Karena kalau malam takutnya terlalu larut dalam hingar bingar sampai lupa diri.

    Kenapa garden party?

    Saya suka suasana luar. Di tambah saat saya dan suami melewati rangkaian bunga mawar yang dibentuk setengah melingkar (seperti di film-film barat hehe). Belum lagi para tamu yang datang tidak akan kikkuk duduk berjam-jam, karena kalau di luar ruangan para tamu bisa santai. Di tambah nuasna musik-musik islami untuk menghibur para tamu undangan. Untuk anak-anak, akan di siapkan “wilayah” khusus buat mereka (belum kepikiran apa) sehingga mereka bisa ikut menikmati pesta tanpa merasa bosan.

    Untuk pakaiannya, aku pengen serba putih. Para tamu undangan pun wajib mengenakan warna putih. Karena putih itu suci dan pernikahan juga adalah sesuatu yang suci kan? Hehe

    Yang paling penting dan utama, saya ingin pernikahan saya jauh dari kata MEWAH dan RIA. Hanya ingin sederhana tapi bermakna. Sampai-sampai tamu yang menghadiri pernikahan saya akan mengucapkan, “Indah sekali pernikahan itu” bukan “mewah sekali pernikahan itu.”

  14. Hmm, bicara soal pernikahan. Dulu aku tak pernah bermimpi tentang hal ini. Sampai akhirnya, aku bertemu dengan seseorang setahun yang lalu. Dia meyakinkanku, bahwa setiap orang berhak bermimpi tentang pernikahan.

    Kini, impianku sederhana. Berharap dia yang nantinya akan bersanding di sampingnya. Dia, satu-satunya orang yang menjadi alasan untuk selalu pulang, kemanapun aku bepergian.

    Tidak perlu pernikahan yang mewah. Cukup dengan bersanding di sampingnya, maka semua hal akan menjadi sempurna.

  15. Hari pernikahan impianku pengen pakai white dress. Pestanya di outdoor, kayak pesta kebun gitu deh. Terus pengantennya nggak usah dipajang di pelaminan. Jadi ikut berbaur di meja dan kursi para tamu buat ngobrol-ngobrol. Terus pengen ngundang para anak yatim piatu di pestanya. Pengen ada hiburan live music akustik. Soalnya aku suka cowok yang bisa main gitar. Meskipun nantinya nggak dapat suami yang bisa main gitar, paling tidak pas hari pernikahan ada yang main gitar buat aku. Pengennya, sih Petra Sihombing yang nyanyi dan main gitar. Hmm, namanya juga pernikahan impian. *plak
    Udah, gitu aja sih pernikahan impianku. Tapi yang paling penting, semoga suamiku adalah suami sholeh yang bisa menjadi imam dalam keluarga Amin!

    Twitter ID: @ayuniadesty

  16. Twitter: @imahrena

    Sebenernya masih belum pengen nikah, tpi klw bicara tntng pernikahan itu selalu menarik, entahlah hehe 🙂
    Sebenernya simple sih keinginanku, ada mempelai lelakinya, ayah yg menjadi walinya, ibu yg mendampinginya, bisa ngumpulin saudara, banyak tamu undanganya krna otomatis bnyak amplopnya (haha yg ini mohon skip yak :p).

  17. Ijin ikutan GA-nya ya Mba Eva.^^

    Hari pernikahan merupakan saat yang paling ditunggu-ditunggu setiap orang.
    Bukan hanya karena merupakan sesuatu yang spesial dan terjadi satu kali saja dalam kehidupan kita (jangan sampai deh ada yg namanya perceraian, apapun alasannya), namun juga karena kita akan melangkah memasuki kehidupan baru yang belum pernah kita rasakan sebelumnya.
    Pernikahan yang aku impikan adalah pernikahan ala cerita dalam Disney.
    Kebetulan sejak kecil aku sangat menyukai film kartun Disney dan aku membayangkan akan sangat indah dan cantik sekali jika suatu saat nanti aku bisa memakai gaun pengantin yang indah dan menikah dengan pangeran impianku, seperti putri Jasmine, Ariel, dan juga Cinderella.
    Khusus untuk Cinderella, baru-baru ini aku menonton film live actionnya di bioskop dan aku sangat terkesan sekali. Sangat indah dan spektakuler. Oleh karena itu kelak jika aku menikah, aku ingin seperti Cinderella. Tema dan setting tempatnya pun jika bisa akan aku buat semirip mungkin dengan tema dalam kisah dongeng Disney yang selalu mampu membuatku takjub (like a Frozen maybe?)
    Akan lebih lengkap dan indah lagi jika orang-orang spesial yang aku sayangi pun bisa lengkap hadir dalam acara pernikahanku (orang tua, saudara, dan para sahabat dekatku).:)

  18. Sejak dulu aku memimpikan sebuah pernikahan yang simple dan sederhana, namun bisa terlihat elegan.
    Tidak usah harus mewah, namun bisa berkesan bagi para tamu yang datang dan tentunya bagi pengantinnya.
    Kebetulan pasanganku sangat menyukai drama Korea. Baginya drama Korea memiliki suatu keindahan yang tidak dimiliki oleh drama dari negara lain. Mungkin saat kami akan menikah nanti, akan coba aku tangkap keindahan yang ada pada drama Korea dan merealisasikannya ke dalam pernikahan kami.

    Sebenarnya yang terpenting dalam pernikahan itu adalah pada saat ijab kabul/mengucapkan janji pernikahan untuk sehidup semati. Yakin deh, setelah mengucapkan ijab kabul/janji pernikahan, pasti kedua mempelai langsung bisa bernafas dengan lega kan?
    Merupakan hari yang mendebarkan dan paling ditunggu-tunggu olehku pada saat melihat pasanganku muncul dan memakai gaun pengantin.

  19. pernikahan impian
    dihadiri oleh keluarga dekat saat akad kemudian di lanjutkan dengan post wedding photo dengan keluarga tsb karena saya tak mau preweding.

    Saat resepsi saya maunya bermake up di rumah bako(keluarga bapak) setelah make up selesai saya dan suami di arak dari rumah bako ke rumah saya dengan kereta kuda(bendi khas minang) yang telah berhias. Walaupun saya yakin takkan semirip kereta raja. Setelah itu disambung dengan arakan perahu. Melekahkan tapi saya mau jadi sesuatu berkesan . Untuk dekorasi dan pakaian saya mau tradisional minang serta prosesi yang kental dengan adat minang saat ini saya melihat adat tak banyak digunakan.

    @sheieka

  20. Pernikahan impian saya adalah dngan lelaki yang bisa menerima saya dan keluarga saya, begitupun sebaliknya. Dia juga bisa membuat saya menjadi manusia yang lebih daik dan semakin mendekatkan diriku pada sang pencipta. Kita juga mau bersama-sama belajar lebih baik, saling mengisi, mendukung dan mau menghafal Qur’an bersama sama.
    Aku sudah tidak memimpikan pesta pernikahan, rasa-rasanya aku sekarang lebih menginginkan pernikahan sederhana yang hanya dihadiri keluarga dan teman dekat. Dengan mas kawin ratusan buku yang kuinginkan hahahaha, sebagai ganti pesta pernikahan aku pengen keliling ke beberapa tempat di Indonesia bersama suamiku nanti, hihihi. Maunya yaaaa! Aaamiin.

  21. Hari pernikahan impian ya? Aduh, sebenarnya belum sempat mikir beginian.
    Aku ingin di hari pernikahanku cuaca cerah, seluruh keluargaku datang (semoga ke dua orang tuaku selalu sehat).

    Aku ingin pesta pernikahanku nanti diadakan di outdoor. bisa taman atau kebun. dan juga seluruh orang yang datang wajib memakai baju putih, karena putih lambang kesucian cinta.

    Yang paling penting aku ingin menikahi orang yang aku cintai dan mencintaiku. Orang pilihanku sendiri bukan perjodohan maupun paksaan.

    @Jm_nim

  22. Karena saya udah bosen sama konsep acara nikahan yang formal dan kaku, saya pengen tema nikahan saya nanti yang selow aja; bola –syukur-syukur dapet suami yang suka bola juga ahaha-. Undangannya nanti dibikin kayak tiket buat nonton bola secara live. Tempat resepsinya nyewa lapangan bola atau lapangan futsal, terus menu makanannya pake dari mamang-mamang yang biasa jualan di deket situ (mamang somay, batagor, cilok, es cincau, goyobod, lontong kari, dan mamang-mamang lainnya yang biasa jualan deket lapangan). Biar makin berasa aura lapangan bolanya sambil sekalian bagi-bagi rejeki sama mamang-mamang itu *sok banget gue* #dor.

    Dress code buat para undangannya santai ajalah, pake jersey gitu biar seru. Terus nanti ada semacam acara ‘penyerahan penghargaan’ buat best friend, penghargaannya ini replika tropi piala dunia. 😀

    Kalau buat akad, cukup keluarga sama sahabat deket aja biar makin berasa sakral.

    @renifatimatuz

  23. Pernikahan impianku? Cukup dengan menandatangani surat nikah di KUA di hadapan kedua orang tuaku dan kedua orang tua pasanganku, serta di hadapan saksi dan pemuka agamaku. Cukup pernikahan yang sah di mata hukum dan agama tanpa pesta apapun.
    Tak perlu gaun mewah, gedung pernikahan mewah, tamu undangan bersetelan formal, bahkan tak ada resepsi sama sekali.

    Tapi, aku ingin merayakan pernikahanku dengan mengunjungi panti asuhan bersama pasanganku nanti, membagikan kebahagiaan kami kepada anak-anak di sana. Simple reason, cause I love kids, and I want to share my happiness with them too. Tak perlu ucapan bahagia yang diajarkan oleh pengasuh panti kepada mereka, aku hanya ingin berbaur dan berbagi kebahagiaan dengan mereka sealami mungkin, tanpa aturan. Dan aku harap, pasanganku juga akan men.

    And that’s my dream for my wedding.

    @desitham

  24. Pernikahan impianku? Cukup dengan menandatangani surat nikah di KUA di hadapan kedua orang tuaku dan kedua orang tua pasanganku, serta di hadapan saksi dan pemuka agamaku. Cukup pernikahan yang sah di mata hukum dan agama tanpa pesta apapun.
    Tak perlu gaun mewah, gedung pernikahan mewah, tamu undangan bersetelan formal, bahkan tak ada resepsi sama sekali.

    Tapi, aku ingin merayakan pernikahanku dengan mengunjungi panti asuhan bersama pasanganku nanti, membagikan kebahagiaan kami kepada anak-anak di sana. Simple reason, cause I love kids, and I want to share my happiness with them too. Tak perlu ucapan bahagia yang diajarkan oleh pengasuh panti kepada mereka, aku hanya ingin berbaur dan berbagi kebahagiaan dengan mereka sealami mungkin, tanpa aturan. Dan aku harap, pasanganku juga menginginkannya. 😀😀😀😄😁 😁😂😄

    And that’s my dream for my wedding.

    @desitham

  25. Hari pernikahan impianku bukan sesuatu yang umum sih, dan yang jelas nggak bakal disetujui ama, apa, dan calon mintuo-ku. Terutama ama-ku, jelas.
    Aku mau pernikahan serba putih di taman yg luas dengan bunga-bungaan, kue tart, cupcake, dan dorayaki. Aku ingin merayakannya di akhir minggu agar semua temanku bisa hadir. Pada hari itu mereka bebas memakai baju apa saja kesukaan mereka. Lagu yang diputar adalah lagu Marry U dari SJ, You and I dari Ra.D, atau lagu lain yang disenangi calon pasanganku, bukan mars karangan Wagner, pokoknya lagu yang suatu hari nanti akan kuputar di acara peringatan 30, 40 tahun mendatang dan kami akan merasakan atmosfer sama yang kami rasa di hari pernikahan kami. Sesuatu seperti itu. Kami minum dari gelas minuman yang sama sebagai lambang berbagi dan menerima pasangan masing-masing. Lalu kami berdua akan mengawali dansa-dansi, sesuai tradisi, kami akan melakukan gerakan dance yang simpel, yang akan mudah dilakukan bahkan setelah kami tua nanti, rambutnya di pipi saya dan kami berdansa selembut mungkin. Konyol, kan? Bego, kan? Yah, namanya juga impian, dan mungkin hal semacam ini nggak separah khayalanku yang lain.

    @YokaGabriel

  26. Nama : Humaira
    Akun Twitter : @RaaChoco

    Pernikahan impian?

    Pernikahan yang pastinya dihadiri oleh semua anggota keluarga besar saya, dengan abah sebagai walinya. Semoga hari itu cerah dan mendukung. Pengennya outdoor, tapi kemungkinan besar di gedung. Ijab kabul dilakukan di masjid dekat gedung pernikahan. Karena saya keturunan arab, jadi pasti berbau arab. Untuk tamu pria dan wanita dipisah, tapi jika tamu pria tersebut ada hubungan persaudaraan dengan salah satu mempelai, diperbolehkan masuk. Untuk gaun, saya ingin diri saya sendiri yang mendesignnya. Warna gaun broken white dipadu padankan dengan kain tile dan brokade berwarna senada atau hitam. Karena saya berjilbab, saya tidak mengenakan sanggul, dibiarkan terurai dan menutupi dada, tapi mengenakan mahkota yang sederhana dikepalanya. Musik, ada lagu arab, latin, india, lagu melayu, dan gambus 🙂 . Kedua keluarga besar mengenakan pakaian yang seragam, yang dibedakan hanya orang tua saya dan orang tua pengantin pria, karena pria terpisah, jadi yang duduk diatas itu ibu saya didampingi oleh nenek saya, begitu pula sebaliknya. Akad dan resepsi diadakan dalam satu hari. Pengantin mengenakan henna ditangan dan kakinya. Secara keseluruhan sudah, semoga nanti calon suami saya orang yang sholeh dan bisa jadi iman saya dunia dan akhirat, aamiin 🙂
    Semoga pernikahan saya nantinya jadi pernikahan yang pertama dan terakhir, sekali seumur hidup.

Leave a reply to tamanbermaindropdeadfred Cancel reply